Selasa, 20 Desember 2022

TAHAP PELAPORAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

 

Sebelumnya kita sudah membahas tahap pencatatan dan tahap pengikhtisaran akuntansi perusahaan jasa pada blog sebelumnya. Pada blog ini akan di perkenalkan tahap pelaporan akuntansi perusahaan jasa.

Tahap pelaporan dapat di katakan sebagai tahap klimaks dari siklus akuntansi perusahaan jasa maupun perusahaan bentuk dagang dan industri. Tahap pencatatan dan pengikhtisaran merupakan langkah yang mendukung penyusunan laporan keuangan, karena ke dua tahap ini sebagai penentu pencapaian penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan.

Laporan yang wajib di persiapkan pada tahap pelaporan ini minimal ada tiga yaitu (1) laporan laba/rugi, (2) laporan perubahan modal dan (3) laporan neraca.

Mari kita membahas satu persatu dari setiap laporan baik pengertian, bentuk, dan bagaimana cara menyusunnya.

A.     Laporan lab/rugi

Setiap akhir periode akuntansi baik karyawan, pihak manajemen, teristimewa para investor atau pemilik modal sangat menanti-nantikan laporan keuangan perusahaan. Karena laporan keuangan khususnya laporan laba/rugi, akan menunjukkan kinerja karyawan dan manajemen selama satu periode akuntansi apakah perusahaan menghasilkan laba atau mengalami kerugian, yang secara langsung akan berdampak kepada pihak karyawan, manajemen maupun pemilik modal pada perusahaan tersebut.

1.     Pengertian

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa laporan laba/rugi adalah suatu pencapaian selama satu periode akuntansi sebagai gambaran kinerja manajemen dan karyawan di lihat dari perbandingan jumlah pendapatan dengan jumlah biaya yang di korbankan untuk memperoleh pendapatan tersebut, apakah pendapatan lebih besar dari biaya yang di keluarkan atau sebaliknya. Bila pendapatan lebih besar dari biaya maka perusahaan dinyatakan memperoleh laba, dan apabila pendapatan lebih kecil dari besarnya biaya maka perusahaan memperoleh kerugian.

Laporan laba/rugi di jadikan sebagai sumber data untuk menganalisis posisi keuangan suatu perusahaan apakah perusahaan tersebut memiliki kemampuan rentabilitas atau tidak.

2.     Bentuk Laporan Laba/Rugi

a.     Bentuk Single Step

Pada bentuk ini akun pendapatan operasional dan pendapatan non operasional tidak di pisahkan tetapi di gabungkan pencatatannya, begitu juga akun beban operasional dan beban non operasional  tidak di pisahkan, tetapi digabungkan dalam pencatatan. Bagaimana kita membedakan pendapatan & beban operasional dengan pendapatan dan beban non operasional, ikuti penjelasan berikut ini Pendapatan operasional adalah pendapatan yang diperoleh dari usaha pokok sedangkan pendapatan non operasional diperoleh bukan dari usaha pokok perusahaan, misalnya PT. Tintom bergerak di usaha salon kecantikan sesuai ijin usahanya. Pada kesempatan yang lain PT. Tintom mengelola parkiran di depan salonnya sebagai sumber penghasilan, jadi yang menjadi pendapatan operasional adalah pendapatan jasa salon tintom, sedangkan pendapatan non operasional ( di luar usaha pokok) adalah usaha parkiran. Demikian juga dengan beban operasional adalah beban yang di keluarkan untuk membiayai kegiatan pokok perusahaan, misalnya beban gaji karyawan salon, sedangkan beban non operasional adalah beban yang di keluarkan untuk membiayai kegiatan lain di luar kegiatan atau usaha pokok perusahaan, misalnya beban honor petugas parkiran, yang bertugas menjaga parkiran yang bukan usaha pokok dari salon.

Contoh :

       b.    Bentuk Multiple Step

Pada bentuk multiple step akun pendapatan operasional dan beban operasional di pisahkan pada saat mencatat penyusunan laporan laba/rugi, begitu juga beban operasional dan beban non operasional di pisahkan, sehingga terlihat mana pendapatan dan beban operasional dan non operasional, hal ini sangat membantu pengambilan kebijakan untuk kegiatan usaha dan kegiatan di luar usaha pokok pada suatu perusahaan.


B.        Laporan Perubahan Modal

Suatu perusahaan jasa pada akhir periode akuntansi wajib menyusun laporan perubahan modal, karena ada beberapa transaksi yang dapat mempengaruhi bertambahnya atau berkurangnya modal awal, transaksi yang membuat modal awal bertambah adalah laba bersih, dan investasi tambahan dari pemilik. Kemudian transaksi yang mengakibatkan modal awal berkurang adalah  rugi bersih dan pengambilan pemilik untuk kebutuhan pribadi, yang kita kenal dengan akun prive. 

1.     Pengertian

Setelah menyimak ulasan di atas dapat kita simpulkan bahwa laporan perubahan        modal adalah suatu pencatat dan pelaporan terjadinya perubahan modal  suatu perusahaan sebagai dampak dari laba bersih, investasi tambahan pemilik, rugi bersih dan pengambilan pribadi pemilik modal.

2.      Tujuan Dibuatnya Laporan Perubahan Modal 

a. Mengetahui berapa besar terjadinya penambahan modal awal akibat terjadinya laba bersih setelah pajak dan investasi tambahan dari pemilik modal.

b. Mengetahui berapa besar terjadinya pengurangan modal awal sebagai akibat rugi bersih dan apabila pemilik modal mengambil dana dari perusahaan untuk keperluan pribadinya.

c. Mengetahui jumlah modal akhir bila terjadi laba bersih setelah pajak, tambahan investasi, rugi dan pengambilan pribadi dari pemilik perusahaan.

3. Faktor Mempengaruhi Besarnya Modal Awal 

a. Membuat modal bertambah

     a.1. Laba bersih setelah pajak

     a.2. Investasi tambahan dari pemilik modal

b. Membuat modal berkurang

    b.1. Rugi bersih

    b.2. Pengambilan pribadi dari pemilik perusahaan

4. Laporan Perubahan Modal 

   Berikut merupakan susunan laporan perubahan modal yang terdiri atas besarnya modal awal, besarnya laba/rugi perusahaan, besarnya investasi tambahan dari pemilik modal bila ada, besarnya pengambilan dari pemilik perusahaan bila ada. data-data tersebut di atas di per-oleh dari kertas kerja (work sheet) Salon Timtom. Pencatatannya sebagai berikut.