TAHAP PELAPORAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Sebelumnya kita sudah
membahas tahap pencatatan dan tahap pengikhtisaran akuntansi perusahaan jasa
pada blog sebelumnya. Pada blog ini akan di perkenalkan tahap pelaporan
akuntansi perusahaan jasa.
Tahap pelaporan dapat di
katakan sebagai tahap klimaks dari siklus akuntansi perusahaan jasa maupun
perusahaan bentuk dagang dan industri. Tahap pencatatan dan pengikhtisaran
merupakan langkah yang mendukung penyusunan laporan keuangan, karena ke dua
tahap ini sebagai penentu pencapaian penyusunan laporan keuangan suatu
perusahaan.
Laporan yang wajib di
persiapkan pada tahap pelaporan ini minimal ada tiga yaitu (1) laporan
laba/rugi, (2) laporan perubahan modal dan (3) laporan neraca.
Mari kita membahas satu persatu
dari setiap laporan baik pengertian, bentuk, dan bagaimana cara menyusunnya.
A. Laporan
lab/rugi
Setiap
akhir periode akuntansi baik karyawan, pihak manajemen, teristimewa para investor
atau pemilik modal sangat menanti-nantikan laporan keuangan perusahaan. Karena
laporan keuangan khususnya laporan laba/rugi, akan menunjukkan kinerja karyawan
dan manajemen selama satu periode akuntansi apakah perusahaan menghasilkan laba
atau mengalami kerugian, yang secara langsung akan berdampak kepada pihak
karyawan, manajemen maupun pemilik modal pada perusahaan tersebut.
1.
Pengertian
Dari
uraian di atas dapat di simpulkan bahwa laporan laba/rugi adalah suatu
pencapaian selama satu periode akuntansi sebagai gambaran kinerja manajemen dan
karyawan di lihat dari perbandingan jumlah pendapatan dengan jumlah biaya yang
di korbankan untuk memperoleh pendapatan tersebut, apakah pendapatan lebih
besar dari biaya yang di keluarkan atau sebaliknya. Bila pendapatan lebih besar
dari biaya maka perusahaan dinyatakan memperoleh laba, dan apabila pendapatan
lebih kecil dari besarnya biaya maka perusahaan memperoleh kerugian.
Laporan
laba/rugi di jadikan sebagai sumber data untuk menganalisis posisi keuangan suatu
perusahaan apakah perusahaan tersebut memiliki kemampuan rentabilitas atau tidak.
2.
Bentuk Laporan Laba/Rugi
a.
Bentuk Single Step
Pada
bentuk ini akun pendapatan operasional dan pendapatan non operasional tidak di
pisahkan tetapi di gabungkan pencatatannya, begitu juga akun beban operasional
dan beban non operasional tidak di
pisahkan, tetapi digabungkan dalam pencatatan. Bagaimana kita membedakan pendapatan
& beban operasional dengan pendapatan dan beban non operasional, ikuti
penjelasan berikut ini Pendapatan operasional adalah pendapatan yang diperoleh
dari usaha pokok sedangkan pendapatan non operasional diperoleh bukan dari
usaha pokok perusahaan, misalnya PT. Tintom bergerak di usaha salon kecantikan
sesuai ijin usahanya. Pada kesempatan yang lain PT. Tintom mengelola parkiran
di depan salonnya sebagai sumber penghasilan, jadi yang menjadi pendapatan
operasional adalah pendapatan jasa salon tintom, sedangkan pendapatan non
operasional ( di luar usaha pokok) adalah usaha parkiran. Demikian juga dengan
beban operasional adalah beban yang di keluarkan untuk membiayai kegiatan pokok
perusahaan, misalnya beban gaji karyawan salon, sedangkan beban non operasional
adalah beban yang di keluarkan untuk membiayai kegiatan lain di luar kegiatan
atau usaha pokok perusahaan, misalnya beban honor petugas parkiran, yang
bertugas menjaga parkiran yang bukan usaha pokok dari salon.
Contoh :
b. Bentuk Multiple Step
Pada bentuk multiple
step akun pendapatan operasional dan beban operasional di pisahkan pada
saat mencatat penyusunan laporan laba/rugi, begitu juga beban operasional dan
beban non operasional di pisahkan, sehingga terlihat mana pendapatan dan beban
operasional dan non operasional, hal ini sangat membantu pengambilan kebijakan
untuk kegiatan usaha dan kegiatan di luar usaha pokok pada suatu perusahaan.
B.
Suatu perusahaan jasa pada akhir periode akuntansi wajib menyusun laporan perubahan modal, karena ada beberapa transaksi yang dapat mempengaruhi bertambahnya atau berkurangnya modal awal, transaksi yang membuat modal awal bertambah adalah laba bersih, dan investasi tambahan dari pemilik. Kemudian transaksi yang mengakibatkan modal awal berkurang adalah rugi bersih dan pengambilan pemilik untuk kebutuhan pribadi, yang kita kenal dengan akun prive.
1. Pengertian
Setelah menyimak ulasan di atas dapat kita simpulkan bahwa laporan perubahan modal adalah suatu pencatat dan pelaporan terjadinya perubahan modal suatu perusahaan sebagai dampak dari laba bersih, investasi tambahan pemilik, rugi bersih dan pengambilan pribadi pemilik modal.
2. Tujuan Dibuatnya Laporan Perubahan Modal
a. Mengetahui berapa besar terjadinya penambahan modal awal akibat terjadinya laba bersih setelah pajak dan investasi tambahan dari pemilik modal.
b. Mengetahui berapa besar terjadinya pengurangan modal awal sebagai akibat rugi bersih dan apabila pemilik modal mengambil dana dari perusahaan untuk keperluan pribadinya.
c. Mengetahui jumlah modal akhir bila terjadi laba bersih setelah pajak, tambahan investasi, rugi dan pengambilan pribadi dari pemilik perusahaan.
3. Faktor Mempengaruhi Besarnya Modal Awal
a. Membuat modal bertambah
a.1. Laba bersih setelah pajak
a.2. Investasi tambahan dari pemilik modal
b. Membuat modal berkurang
b.1. Rugi bersih
b.2. Pengambilan pribadi dari pemilik perusahaan
4. Laporan Perubahan Modal
Berikut merupakan susunan laporan perubahan modal yang terdiri atas besarnya modal awal, besarnya laba/rugi perusahaan, besarnya investasi tambahan dari pemilik modal bila ada, besarnya pengambilan dari pemilik perusahaan bila ada. data-data tersebut di atas di per-oleh dari kertas kerja (work sheet) Salon Timtom. Pencatatannya sebagai berikut.