TAHAP PENCATATAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
A. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
Saatnya untuk kembali memperhatikan di sekitar tempat tinggal kita masing-masing atau di sepanjang jalan menuju rumah tempat tinggal kita adakah dari antara kalian menemukan bengkel motor atau mobil, salon, konfeksi pakaian, tempat cuci kendaraan, atau kantor konsultan dan lainnya. Masing-masing bisa menjawabnya, contoh-contoh perusahaan yang kalian lihat tersebut adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Dengan demikian menjadi pertanyaan berikutnya adalah apakah perusahaan membutuhkan tempat penyimpanan barang, bagaimana menurut kalian, kita sepakat semua bahwa perusahaan jasa tidak memerlukan tempat penyimpanan barang, mengapa karena perusahaan jasa merupakan perusahaan yang menjual atau menawarkan jasa seperti jasa bengkel, jasa salon, jasa konfeksi, jasa cuci kendaraan, jasa konsultan dan masih banyak jenis jasa yang lain. Seperti jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa transportasi, jasa keuangan, dan lainnya. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat lebih dekat apa itu perusahaan jasa.
1. Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan jasa (service) dan menawarkan kepada pihak konsumen sebagai pengguna jasa yang memiliki tingkat kepuasan yang beragam, untuk memperoleh keuntungan.
2. Ciri-ciri Perusahaan Jasa
Berikut merupakan ciri-ciri perusahaan jasa yang dapat membantu kita membedakannya dengan perusahaan jenis yang lain sebagai berikut :
a. Produk dalam bentuk service (melayani), di mana tindakan tersebut bukan berupa barang yang berwujud, melainkan dalam bentuk pelayanan yang tidak berwujud namun di rasakan melalui indra manusia.
b. Produk jasa tidak dapat disimpan untuk di gunakan pada masa atau waktu berikutnya atau waktu yang akan datang.
c. Produk jasa di hasilkan bersamaan dengan waktu jasa tersebut di konsumsi.
d. Tingkat kepuasan pelanggan satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Karena jasa yang di berikan sangat tergantung kepada kondisi atau suasana hati dari pemberi pelayanan.
e. Kualitas jasa yang di hasilkan sulit untuk di ukur, karena jasa yang di hasilkan tingkat kualitasnya tergantung sepenuhnya pada kondisi perlengkapan, peralatan, ruangan, suhu ruangan, suasana hati pekerja, jaringan listrik, iklim dan yang lain.
3. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Akuntansi perusahaan jasa biasanya memiliki siklus sebagai berikut :
a. Siklus pencatatan, di antaranya mulai dari pencatatan bukti-bukti transaksi internal dan eksternal, menganalisis mendebit dan mengkredit setiap transaksi kemudian di catat pada jurnal umum, setelah itu dari jurnal umum di posting setiap akun ke buku besarnya masing-masing, misalnya akun kas (cash) dari jurnal di pindah bukukan ke buku besar (ledger).
b. Siklus Pengikhtisaran, siklus ini adalah tindakan untuk meringkas dari sistem pencatatan ke dalam neraca saldo (trial balance), jurnal penyesuaian (adjusment journal) dan kertas kerja (work sheet).
c. Siklus Pelaporan, pada siklus ini, beberapa laporan yang dibuat adalah laporan laba-rugi (income statement), laporan neraca (balance sheet), laporan perubahan modal (statement of changes in capital),laporan arus kas (cash flow).
B. TRANSAKSI KEUANGAN PERUSAHAAN JASA
Mari kita lebih memahami apa itu transaksi (transaction) suatu tindakan perjanjian antara pihak konsumen dan produsen pada saat jual beli barang dan jasa.
Transaksi di kelompokan atas 2 bagian yaitu :
1. Transaksi Internal
Transaksi ini hanya terjadi di dalam perusahaan antara satu departemen dengan departemen yang lain, sehingga menimbulkan pergeseran nilai dalam perusahaan atas aset yang dimiliki perusahaan antara departemen, dan tidak ada hubungan dengan pihak luar perusahaan. Contoh di antaranya : penyusutan aktiva tetap, pemakaian perlengkapan.
2. Transaksi Eksternal
Transaksi yang terkait dengan pihak luar perusahaan baik transaksi tunai maupun transaksi kredit. Contoh di antaranya : pembelian barang dan jasa dari pihak pemasok, pembayaran tunai kepada kreditur, dan pembayaran gaji kepada pekerja, dan berbagai jenis transaksi lainnya.
C. BUKTI TRANSAKSI
Pasti pada bertanya apa yang dimaksudkan dengan bukti transaksi, bukti transaksi adalah suatu tanda atau kesaksian tentang suatu peristiwa perjanjian antara dua pihak, baik di dalam perusahaan maupun perusahaan dengan pihak luar perusahaan.
Berikut ini adalah contoh bukti transaksi yang biasa di gunakan dalam dunia bisnis di antaranya :
1. faktur penjualan (invoice)
adalah bukti yang di keluarkan oleh penjual kepada pembeli menyatakan bahwa telah di jual sejumlah barang dengan harga tertentu kepada pembeli secara kredit (belum menerima pembayaran). Berikut ini adalah contohnya.
2. Nota Debit
adalah nota yang di keluarkan oleh pembeli kepada penjual menyatakan bahwa kami telah mendebitkan (mengurangi pembayaran) akun saudara karena di dapati ada barang yang mengalami kerusakan. Contoh buktinya adalah sebagai berikut.
3. Nota Kredit
adalah nota yang di keluarkan oleh penjual kepada pembeli menyatakan bahwa kami telah mengkreditkan (mengurangi tagihan) akun saudara karena di dapati ada barang yang mengalami kerusakan. Contoh buktinya adalah sebagai berikut.
4. Bukti Pengeluaran Kas
adalah bukti yang khusus digunakan untuk mencatat setiap transaksi pengeluaran dana tunai perusahaan. Di sarankan pengeluaran di lakukan dengan cek pada jumlah satu juta ke atas, dibawa satu juta menggunakan dana kas kecil (petty cash fuand). Contoh sebagai berikut.
5. Kuitansi
Bukti transaksi tunai, bukti ini dikeluarkan oleh pihak yang mengeluarkan pembayaran tunai atau membayar kepada pihak yang penerima pembayaran tunai. Dimanah pihak yang menerima sejumlah uang akan menandatangani bukti tersebut menyatakan bahwa telah diterima sejumlah uang untuk kegiatan tertentu, misalnya menjual sesuatu barang atau jasa.
6. Nota Kontan
Nota kontan adalah bukti transaksi tunai yang di keluarkan oleh penjual kepada pembeli, yang berisi jumlah barang per-harga satuan dan total harga per jenis barang yang dapat dilihat secara lengkap, dan di tanda tangani oleh penjual dan pembeli. Contoh sebagai berikut :
Memo di gunakan sebagai bukti intern dalam perusahaan untuk menyampaikan transaksi intern antar bagian departemen yang menyatakan perubahan nilai aset dalam perusahaan. Contoh sebagai berikut :
8. Rekening Koran
Rekening koran adalah bukti yang di keluarkan oleh bank kepada nasabah tentang ringcian transaksi masuk keluar uang pada rekening nasabah. Di mana nasabah bersedia membayar biaya cetaknya. Contoh rekening koran sebagai berikut :
D. PROSEDUR MENDEBIT DAN MENGKREDIT
Sebelumnya kita suda belajar bagaimana mencatat persamaan dasar akuntansi, di mana dalam pencatatan tersebut kita harus memperhatikan sisi aktiva di sebelah kiri dan sisi pasiva di sebelah kanan. Akun riil akan di catat di kolom bagian atas sebagai kelompok akun aktiva dan pasiva, sedangkan akun nominal yaitu pendapatan dan beban, di catat pada kolom keterangan yang langsung menambah dan mengurangi besarnya modal (hak pemilik perusahaan).
Bila suatu perusahaan yang semakin besar dan kompleks pencatatannya persamaan dasar akuntansi tidak dapat di rekomendasikan untuk di gunakan dalam pencatatan tersebut, karena sifatnya sederhana. Untuk mengatasi masalah tersebut maka sistem pencatatan dapat di rekomendasikan untuk menggunakan perkiraan atau di kenal dengan akun (account). Bentuk sederhana dari akun atau perkiraan adalah bentuk T (T account). Modelnya seperti huruf T besar, berikut adalah bentuknya..
Sisi Kiri Sisi Kanan (Right Side)
Sumber : https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/accounting/t-accounts/
T Accounts for the Balance Sheet
Sumber : https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/accounting/t-accounts/
T Accounts for the Income Statement
Sumber : https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/accounting/t-accounts/
Sumber : https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/accounting/t-accounts/
Disimpulkan prosedur mendebit, mengkredit dan saldo normal sebagai berikut....
Misalnya, Ny Tineke memulai usaha salon dengan menginvestasikan uang tunai sebesar $ 2.000.
Maka akan berpengaruh terhadap harta lancar (curren assets) yaitu akun kas (cash account) bertambah (+) sebesar $ 2.000. di catat pada sisi kiri (left sitd) atau sisi debit, dan akun yang dicatat di sisi kanan (Right
sitd) atau sisi kredit adalah Modal (Capital) bertambah (+) sebesar $ 2.000. di catat pada T account sebagai berikut....
E. CARA MEMBERIKAN KODE AKUN
Kode akun adalah angka atau huruf yang di gunakan untuk memudahkan pencarian dan penggolongan jenis akun mulai dari jenis akun harta, utang, modal, pendapatan dan beban.
Sebagai contoh cara memberikan nomor akun sebagai berikut.
1. Harta (Assets)
Harta Lancar (Curren Assets)
1 Harta (Assets)
0 Harta lancar (Curren Assets)
1 Kas (Cash)
Jadi kode nomor
101 Kas (Cash),
102 Piutang usaha (Account Receivable)
103 Piutang bunga (Interest receivable)
104 Piutang wesel (Notes receivable)
105 Perlengkapan (Supplies)
106 Persediaan barang dagang (Merchandise inventory)
1 Harta tetap (Fixed Assets)
1 Peralatan (Equipment)
Misalnya, Ny Tineke memulai usaha salon dengan menginvestasikan uang tunai sebesar $ 2.000.
GENERAL JUORNAL (GJ)
SALON TINTOM
PERIOD, SEPTEMBER 2021
4. Transaksi Perusahaan Jasa
Pencatatan pada jurnal umum (general journal) pertama-tama mempelajari dan membaca dengan teliti setiap transaksi untuk memastikan akun apa yang akan dicatat kemudian gunakan prosedur mendebit dan mengkredit. Untuk lebih meningkatkan ketrampilan mencatat transaksi pada jurnal umum ikuti penjelasan berikut ini .....
Pada tanggal 4 September 2021 Salon Tintom mengangsur perlengkapan salon yang dibeli pada tanggal 3 September 2021 sebesar $. 100, analisisnya adalah sebagai berikut, akun yang akan di lunasi atau di angsur adalah akun utang usaha (Account payable) menjadi berkurang akibat di lunasi, artinya utang berkurang di catat di sisi debit, akun kedua yang terpengaruh adalah akun kas (cash) menjadi berkurang artinya harta berkurang, artinya dicatat di sisi kredit. Pencatatan pada jurnal umum adalah sebagai berikut.....
Pada tanggal 5 September 2021 Salon Tintom menerima jasa salon sebesar $. 250, baru diterima tunai sebesar $. 50 sisanya bulan depan. Analisisnya adalah akun pertama yang berpengaruh yaitu akun kas (Cash) menjadi bertambah, artinya harta lancar bertambah sehingga dicatat di sisi debit, akun ke -2 yang terpengaruh adalah akun piutang usaha ( Account Receivable) menjadi bertambah sebagai akibat belum diterima pembayaran, karena piutang usaha adalah akun harta maka harta menjadi bertambah di catat di sisi debit. Akun ke-3 yang terpengaruh adalah akun pendapatan jasa salon ( Salon service revenue) , menjadi bertambah artinya pendapatan bertambah di catat di sisi kredit. Pencatat pada jurnal umum adalah sebagai berikut.....
Pada tanggal 6 September 2021 Salon Tintom menerima pelunasan transaksi tanggal 5 sebesar $. 50. Analisis transaksi tersebut adalah sebagai berikut, akun pertama yang terpengaruh adalah akun piutang usaha (account receivable) sebagai akun harta lancar menjadi berkurang saat di angsur sebesar $. 50, dicatat di sisi kredit. Dan akun ke-2 adalah akun kas (cash) sebagai akun harta lancar menjadi bertambah dicatat di sisi debit sebesar $. 50. Pencatat pada jurnal umum yaitu sebagai berikut.....
Pada tanggal 7 September 2021 Salon Tintom membayar gaji karyawan sebesar $ 30 secara tunai. Analisis transaksi tersebut adalah akun beban gaji (Salaries Expenses) bertambah di catat di sisi debit, dan akun ke-2 kas (cash) berkurang harta berkurang di catat di sisi kredit. Pencatat pada jurnal umum adalah ....
Pada tanggal 8 September 2021 Ny. Tineke mengambil uang dari Salon Tintom untuk keperluan pribadi sebesar $ 20. Analisis transaksi tersebut adalah akun prive Ny.Tineke (private Mrs. Tineke) bertambah artinya modal berkurang dicatat di sisi debit, karena pada saat akun prive bertambah mengurangi cadangan modal di perusahaan. Akun ke-2 yang berpengaruh adalah akun kas (cash) menjadi berkurang sebagai akibat dari pengambilan uang oleh Ny. Tineke dari Salon Tintom. Harta menjadi berkurang maka di catat di sisi kredit. Pencatat pada jurnal umum sebagai berikut.....
Demikian penjelasan bagaimana mencatat jurnal umum. selanjutnya sesuai fungsi instruktif maka setiap akuntan siap memposting jurnal umum setiap hari ke buku besar (ledger). Selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana prosedur pemindah bukuan (posting) dari jurnal umum ke buku besar utama (ledger).
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda