Kamis, 13 Agustus 2020

PENGERTIAN, SEJARAH, MANFAAT, TUJUAN AKUNTANSI


A. Pengertian Akuntansi

Akuntansi dikenal sebagai “bahasa bisnis”. Karena akuntansi bertujuan menyiapkan laporan keuangan yang akurat untuk digunakan pemakai informasi akuntansi. Dan laporan keuangan ankuntansi dapat berperan sabagai laporan pertanggung jawaban pengelolah selama satu periode akuntansi. Dengan demikian laporan keuangan harus disusun secara sistimatis, akurat, dan wajar, mudah dimegerti. Suatu laporan yang akurat dapat dihasilkan jika peristiwa ekonomi dan aktivitas bisnis dibukukan atau dicatat dengan baik.

Akuntansi dapat diartikan sebagai seni mencatat dan mengikhtisarakan transaksi keuangan dan menafsirkan akibat suatu transaksi terhadap suatu kesatuan ekonomi.

Menurut American Accounting Association (AAA), akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang  jelas serta tegas bagi pengguna informasi tersebut. Pengertian ini menegaskan akuntansi berfungsi sebagai alat analisis data atau transaksi keuangan yang berguna untuk proses pengambilan keputusan bagi penggunanya.

Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No.476 KMK.01 1991, akuntansi adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan, penganalisaan, peringkasan, pengklasifikasian dan pelaporan transaksi keuangan dari suatu kesatuan ekonomi untuk menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Dengan demikian penulis dapat simpulkan bahwa akuntansi adalah tindakan pengelompokan  transaksi ekonomi ke dalam akun atau perkiraan yang dicatat dengan teliti, terperinci dan teratur secara berkelanjutan pada tahap pengikhtisaran dan pelaporan untuk menghasilkan informasi bagi pihak intern dan pihak ekstern organisasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

B. Sejarah Perkembangan Akuntansi

Perkembangan akuntansi berbanding lurus dengan perkembangan dunia usaha. Pihak –pihak yang terkait dengan dunia usaha membutuhkan informasi pencatatan akuntansi untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan selama satu periode akuntansi untuk kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Sejak manusia menghitung dan mencatat transaksi, akuntansi mulai berkembang.

a. Perkembangan Akuntansi di Dunia

Menurut Mesopotamia-Wikipedia sebelum masehi Kuil-kuil Sumeria (sebuah peradaban kuno di Mesopotamia selatan sekitar tahun 2.500 SM), berfungsi sebagai bank dan mengembangkan sistem pinjaman dan kredit berskala besar yang pertama, bahkan bangsa Babilonia yang mengembangkan sistem perbankan dagang, ini di yakini bahwa pencatatan akuntansi yang sangat sederhana suda mulai dikenal pada zaman itu. Catatan tertua yang berhasil ditemukan masih tersimpan hingga saat ini berasal dari Babilonia pada tahun 3.600 SM. Penemuan ini juga di peroleh di Mesir dan Yunani kuno dalam bentuk yang tidak sistematis dan tidak lengkap.

Pencatatan lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal Arab yang disusul dengan berbagai perkembangan lainnya di dunia usaha pada waktu itu.

Sistem pembukuan berpasangan ini pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Pacioli dengan judul buku Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita. Yang kemudian digunakan di Eropa Barat dan dikembangan oleh para ahli berikutnya.

Sistem pembukuan berpasangan tersebut juga berkembang di Belanda, Inggris dan Amerika Serikat. Namun sistem tersebut berkembang di Belanda yang dikenal dengan Tata Buka yang disebut juga Sistem Kontinental, sedangan di Inggris dan Amerika Serikat di sebut Anglo-Saxon. Perkembangan akuntansi dari Sistem Kontinental ke Sistem Anglo-Saxon ini terjadi pada abad pertengahan pada masa revolusi industri di Inggris, peristiwa ini mendorong manajer pabrik untuk mengetahui biaya produksi sehingga dapat mengawasi efektifitas proses produksi dan menetapkan harga jual. Akuntansi juga berkembang dengan pesat pada waktu itu.

Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan juga berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara tersebut, pada pertengahan abad ke – 20 telah digunakan komputer untuk pengelolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan diselesaikan dengan lebih baik dan efisien.

b. Sejarah Akuntansi di Indonesia

 Pada abad XIV perhitungan rugi-laba telah diterapkan oleh pedagang-pedagang dengan menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran. Pada akhir abad ke XV, sistem akuntansi telah dikembangan di Romawi dan berpindah ke Spanyol, Portugis, dan Belanda. Pada abad ke XIX industri di Eropan pun ikut mendorong berkembangnya akuntansi biaya dan konsep dari penyusutan.

Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia pada tahun 1642. Dan pada tahun 1747 ditemukan bukti pembukuan Amphioen Societeit di Jakarta, kamudian berkembang sejak UU Tanam Paksa di hapuskan pada tahun 1870. Karena terjadi hal tersebut banyak pengusaha Belanda yang berinvestasi di Indonesia. Pengusaha Belanda inilah yang memperkenalkan pembukuan di Indonesia. Setelah itu sistem pemeriksaan (auditing) mulai diperkenalkan untuk mengontrol pembukuan perusahaan.

Pada tahun 1947, hanya ada satu orang akuntan yang berkebangsaan Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan setelah kemerdekaan. Pendidikan Akuntansi di dalam negeri mulai dirintis pada tahun 1952 oleh Universitas Indonesia yang membuka jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi UI. Universitas lain pun mengikuti langkah dari UI. Dengan demikian pada tahun 1954 UU No. 34 mengatur tentang pemberian gelar akuntan. Dan pada tanggal 23 Desember 1957 didirikan organisasi yang menghimpun para akuntan di Indonesia yang bernama Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Organisasi ini mendirikan Seksi Akuntan Publik pada tahun 1978 dan Seksi Akuntan Pendidik tahun 1986. Pada tahun 1980 Indonesia memperoleh pinjaman Bank Dunia untuk menyatukan sistem akuntansi di Indonesia, dengan menganut sistem Anglo Saxon. 

C.  Manfaat Akuntansi Dalam Dunia Bisnis         

1. Memberikan informasi keuangan sebagai dasar membuat keputusan managerial

2.  Memberikan informasi/laporan kepada pihak eksternal

3.  Sebagai alat kontrol pengendalian keuangan

4.  Sebagai alat evaluasi perusahaan

5.  Menjadi dasar dalam mengalokasikan sumber daya. 

D. Tujuan Akuntansi Secara Kualitatif

1.   Memberikan informasi yang relevan

2.  Menyampaikan informasi yang telah teruji kebenaran dan validitasnya

3. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang berkepentingan

4. Memberikan informasi transaksi yang real time, atau sesegra mungkin

5. Informasi yang disampaikan sesuai dengan Prinsip akuntansi Berterima Umum dan dapat diperbandingkan

6. Laporan keuangan harus lengkap dan memenuhi standar pengungkapan dalam setiap transaksi ekonomi.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda