PENGERTIAN, SEJARAH, MANFAAT, TUJUAN AKUNTANSI
A. Pengertian Akuntansi
Akuntansi dikenal sebagai
“bahasa bisnis”. Karena akuntansi bertujuan menyiapkan laporan keuangan yang
akurat untuk digunakan pemakai informasi akuntansi. Dan laporan keuangan
ankuntansi dapat berperan sabagai laporan pertanggung jawaban pengelolah selama
satu periode akuntansi. Dengan demikian laporan keuangan harus disusun secara
sistimatis, akurat, dan wajar, mudah dimegerti. Suatu laporan yang akurat dapat
dihasilkan jika peristiwa ekonomi dan aktivitas bisnis dibukukan atau dicatat
dengan baik.
Akuntansi dapat diartikan
sebagai seni mencatat dan mengikhtisarakan transaksi keuangan dan menafsirkan
akibat suatu transaksi terhadap suatu kesatuan ekonomi.
Menurut American Accounting Association (AAA),
akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi
ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi pengguna informasi
tersebut. Pengertian ini menegaskan akuntansi berfungsi sebagai alat analisis
data atau transaksi keuangan yang berguna untuk proses pengambilan keputusan
bagi penggunanya.
Menurut Keputusan Menteri
Keuangan RI No.476 KMK.01 1991, akuntansi adalah suatu proses pengumpulan,
pencatatan, penganalisaan, peringkasan, pengklasifikasian dan pelaporan
transaksi keuangan dari suatu kesatuan ekonomi untuk menyediakan informasi
keuangan bagi para pemakai laporan yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Dengan demikian penulis
dapat simpulkan bahwa akuntansi adalah tindakan pengelompokan transaksi ekonomi ke dalam akun atau perkiraan
yang dicatat dengan teliti, terperinci dan teratur secara berkelanjutan pada
tahap pengikhtisaran dan pelaporan untuk menghasilkan informasi bagi pihak intern
dan pihak ekstern organisasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
B. Sejarah
Perkembangan Akuntansi
Perkembangan akuntansi berbanding lurus dengan perkembangan dunia usaha. Pihak –pihak yang terkait dengan dunia usaha membutuhkan informasi pencatatan akuntansi untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan selama satu periode akuntansi untuk kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Sejak manusia menghitung dan mencatat transaksi, akuntansi mulai berkembang.
a. Perkembangan Akuntansi di Dunia
Menurut
Mesopotamia-Wikipedia sebelum masehi Kuil-kuil Sumeria (sebuah peradaban kuno
di Mesopotamia selatan sekitar tahun 2.500 SM), berfungsi sebagai bank dan
mengembangkan sistem pinjaman dan kredit berskala besar yang pertama, bahkan
bangsa Babilonia yang mengembangkan sistem perbankan dagang, ini di yakini
bahwa pencatatan akuntansi yang sangat sederhana suda mulai dikenal pada zaman
itu. Catatan tertua yang berhasil ditemukan masih tersimpan hingga saat ini
berasal dari Babilonia pada tahun 3.600 SM. Penemuan ini juga di peroleh di
Mesir dan Yunani kuno dalam bentuk yang tidak sistematis dan tidak lengkap.
Pencatatan lebih lengkap
dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal Arab yang disusul
dengan berbagai perkembangan lainnya di dunia usaha pada waktu itu.
Sistem pembukuan
berpasangan ini pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku oleh seorang
pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Pacioli dengan judul buku Summa de Arithmatica, Geometrica,
Proportioni et Proportionalita. Yang kemudian digunakan di Eropa Barat dan
dikembangan oleh para ahli berikutnya.
Sistem pembukuan berpasangan
tersebut juga berkembang di Belanda, Inggris dan Amerika Serikat. Namun sistem
tersebut berkembang di Belanda yang dikenal dengan Tata Buka yang disebut juga
Sistem Kontinental, sedangan di Inggris dan Amerika Serikat di sebut
Anglo-Saxon. Perkembangan akuntansi dari Sistem Kontinental ke Sistem
Anglo-Saxon ini terjadi pada abad pertengahan pada masa revolusi industri di
Inggris, peristiwa ini mendorong manajer pabrik untuk mengetahui biaya produksi
sehingga dapat mengawasi efektifitas proses produksi dan menetapkan harga jual.
Akuntansi juga berkembang dengan pesat pada waktu itu.
Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan juga berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara tersebut, pada pertengahan abad ke – 20 telah digunakan komputer untuk pengelolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan diselesaikan dengan lebih baik dan efisien.
b. Sejarah
Akuntansi di Indonesia
Akuntansi mulai diterapkan
di Indonesia pada tahun 1642. Dan pada tahun 1747 ditemukan bukti pembukuan Amphioen Societeit di Jakarta, kamudian
berkembang sejak UU Tanam Paksa di hapuskan pada tahun 1870. Karena terjadi hal
tersebut banyak pengusaha Belanda yang berinvestasi di Indonesia. Pengusaha
Belanda inilah yang memperkenalkan pembukuan di Indonesia. Setelah itu sistem
pemeriksaan (auditing) mulai
diperkenalkan untuk mengontrol pembukuan perusahaan.
Pada tahun 1947, hanya ada
satu orang akuntan yang berkebangsaan Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari.
Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan setelah kemerdekaan. Pendidikan
Akuntansi di dalam negeri mulai dirintis pada tahun 1952 oleh Universitas
Indonesia yang membuka jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi UI. Universitas lain
pun mengikuti langkah dari UI. Dengan demikian pada tahun 1954 UU No. 34
mengatur tentang pemberian gelar akuntan. Dan pada tanggal 23 Desember 1957
didirikan organisasi yang menghimpun para akuntan di Indonesia yang bernama
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Organisasi ini mendirikan Seksi Akuntan
Publik pada tahun 1978 dan Seksi Akuntan Pendidik tahun 1986. Pada tahun 1980
Indonesia memperoleh pinjaman Bank Dunia untuk menyatukan sistem akuntansi di
Indonesia, dengan menganut sistem Anglo Saxon.
C. Manfaat
Akuntansi Dalam Dunia Bisnis
1. Memberikan
informasi keuangan sebagai dasar membuat keputusan managerial
2. Memberikan
informasi/laporan kepada pihak eksternal
3. Sebagai
alat kontrol pengendalian keuangan
4. Sebagai
alat evaluasi perusahaan
5. Menjadi dasar dalam mengalokasikan sumber daya.
D. Tujuan
Akuntansi Secara Kualitatif
1. Memberikan
informasi yang relevan
2. Menyampaikan
informasi yang telah teruji kebenaran dan validitasnya
3. Informasi
yang disampaikan dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang berkepentingan
4. Memberikan
informasi transaksi yang real time, atau sesegra mungkin
5. Informasi
yang disampaikan sesuai dengan Prinsip akuntansi Berterima Umum dan dapat
diperbandingkan
6. Laporan
keuangan harus lengkap dan memenuhi standar pengungkapan dalam setiap transaksi
ekonomi.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda