Kamis, 13 Agustus 2020

PENDAPATAN NASIONAL

PENDAPATAN NASIONAL 

A. Pendahuluan 

Bisnis.com, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam menyatakan komitmennya untuk terus membayarkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tepat waktu. Tahun lalu, perusahaan membayarkan Rp576 miliar untuk PNBP.

Komitmen Antam terkait kepatuhan membayar PNBP tepat waktu membuat perusahaan meraih apresiasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di ajang Subroto Award pada 12 November 2019, sebagai salah satu pemberi PNBP terbesar di sektor pertambangan.

Berita Bisnis.com di atas tentang PT. Aneka Tambang, Tbk. menjadi teladan dan contoh bagi individu, lembaga, dan organisasi lainnya untuk tetap semangat berkomitmen membayar PNBP tepat pada waktunya bagi pemerintah selaku lembaga eksekutif, yang nantinya akan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan sala satu sumber pendapatan negara, dari sekian banyaknya sumber pendapatan negara lainnya. seperti pajak langsung ( pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, kendaraan bermotor), sedangnkan pajak tidak langsung (pajak penjualan, pajak impor, pajak ekspor, pertambahan nilai, cukai, penjualan atas barang mewah).

Peneriamaan negara tersebut di atas akan di catat oleh lembaga yang berwewenang dan masuk pada kas negara dan akan menambah jumlah pendapatan negara, yang kita kenal dengan istilah pendapatan nasional.

Untuk memperdalam pemahaman kita tentang pendapatan nasional mari kita simak ulasan berikut ini.

B. Pengertian Pendapatan Nasional 

Mari kita simak satu persatu pengertain berikut ini :

1. Menurut UU RI. No.17 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 9 mengatakan bahwa, penerimaan negara adalah uang yang masuk ke kas negara.

2. Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara. (id.wikipedia.org)

3. Menurut Alferd Marshall, seorang ekonom klasik, mengatakan pendapatan nasional atau deviden nasional adalah tenaga kerja dan modal dari satu negara yang mengelolah sumber alamnya untuk memproduksi sejumlah "neto" komoditi, baik material dan immaterial, termasuk jasa dan sejenisnya.

4. Menurut Arthur Cecil Pigou dari Inggris beliu adalah murid dari Alferd Marshall, mengatakan bahwa pendapatan nasional sebagai bagian dari pendapatan objektif masyarakat, termasuk pendapatan yang berasal dari luar negeri, yang dapat diukur dalam nilai uang.

5. Menurut Irving Fisher, pendapatan nasional adalah hasil neto yang langsung di konsumsi tahun itu juga. 

6. Dapat di simpulkan bahwa pendapatan nasional adalah pendapatan yang diperoleh dari seluruh produksi atau konsumsi barang dan jasa suatu negara dalam satu tahun yang diukur dalam nilai mata uang dan menambah kas negara tersebut.

C. Konsep Pendapatan Nasional 
 
Dalam mempelajari pendapatan nasional kita wajib memahami beberap konsep tentang pendapatan nasional sehingga membantu pemahaman tentang struktur terbentuknya pendapatan nasional dari masyrakat sampai pada tingkat negara atau nasional.

1. Gross Domestic Product (GDP)
Istilah ini lebih akrap dikenal dengan produk domestik bruto (kotor) (PDB), konsep ini lebih menekankan pada total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilan oleh penduduk suatu wilaya domestik, dengan tidak melihat nasionalisasi dari penduduk tersebut selama satu tahun. maksudnya setiap penduduk baik warga negara tersebut maupun bukan warga negara yang berdomisili dan  memproduksi barang dan jasa di negara tersebut penghasilanya di hitung. Dengan rumus

     GDP = GNP - PFN dari LN

PFN dari LN = Pendapatan Faktor produksi Neto dari Luar Negeri yang diterima dari luar negeri dikurangi pengeluaran untuk membayar faktor-faktor produksi luar negeri.

2.  Gross National Product (GNP)
Sering disebut juga Produk Nasional Bruto (PNB) di peroleh dari Gross Domestic Product (GDP) di jumlahkan dengan pendapatan neto terhadap luar negeri. dimana GNP yang di hitung hanya penduduk negara tersebut dilihat dari kewarganegaraan baik yang ada di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri, untuk warga negara asing tidak masuk dalam hitungan. Dengan rumus 
 
    GNP = (GDP + Produk warga negara di LN) - Produk warga negara asing di DN


3. Net National Product (NNP)
didapat dari produk nasional bruto dikurangi dengan penyusutan dan barang penganti modal. Dengan rumus 

    NNP = GNP - (penyusutan + barang penganti modal)

4. Net National Income (NNI)
adalah produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak langsung 

    NNI = NNP - Pajak tidak langsung yaitu pajak yang bisa dialihkan ke pihak lain.

5.  Personal Income (PI) 
adalah pendapatan nasional bersih di tambah transfer payment dikurangi iuran jaminan sosoal, iuran asuransi, laba ditahan dan pajak perseroan .
     
    PI = ( NNI + Transfer paymant) - ( iuran jaminan sosoal + iuran asuransi + laba ditahan + pajak perseroan )

6. Disposable Income (DI)
adalah pendapatan yang siap untuk dibelanjakan di peroleh dari pendapatan perseorangan (PI) dikurangi pajak langsung yaitu pajak yang tidak bisa di alihkan ke pada pihak lain (PPh, PBB, Kendaraan bermotor).

    DI = PI - Pajak langsung

D. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional 

Dalam menghitung pendapatan nasional ada tiga metode atau pendekatan yang digunakan yaitu :
1. Pendekatan produksi
    Pendekatan ini lebih menekankan perhitungan nilai akhir dari suatu barang untuk menghindari perhitungan ganda (double counting), sebagai contoh kita bisa lihat tabel berikut ini
 
PRODUK KULIT BUAYA
NO PRODUK NILAI INPUT NILAI OUTPUT NILAI TAMBAH
1.Kulit Buaya basa                 5.000                 7.000                 2.000
2. Kulit Buaya kering                 7.000               11.000                 4.000
3 Sepatu kulit buaya               11.000               25.000               14.000
4 Sepatu di jual               25.000               45.000               20.000
     NILAI AKHIR                  40.000
maka besarnya pendapatan nasional khusus produk kulit buaya yang telah diproses dan siap untuk di konsumsi sebesar Rp. 40.000,00. hal tersebut di atas merupakan gambaran untuk setiap produk yang dihasilkan yang dihitung adalah nilai tambah dari setiap proses dan tahap produksi samapai produk tersebut siap untuk di konsumsi.

2. Pendekatan Pendapatan 
    Pendekatan ini dihitung berdasarkan besarnya penerimaan atas faktor produksi yang dikorbankan atau yang di libatkan dalam proses produksi sebagai barang input untuk menghasilkan suatu produk, dimana faktor produksi bersumber dari rumah tangga konsumen, pemilik faktor produksi berhak menerima balas jasa dari setiap input yang dimilikinya. Pemilik sumber daya alam akan menerima balas jasa berupa sewa (rent), pemilik sumber daya manusia menerima balas jasa berupa gaji/upah (wage), pemilik modal berupa simpanan di bank akan menerima bunga (interest), pemilik skil atau keahlihan dalam berusaha akan memperoleh keuntungan (profit). Dengan demikian rumus menghitung pendapatan nasional adalah .....

GDP = r + w + i + p

3. Pendekatan Pengeluaran 
    Dasar perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan di peroleh dari pengeluaran pelaku ekonomi dalam perekonomian terbuka, pelaku ekonomi diantaranya adalah rumah tangga konsumen  pengelurannya di sebut konsumsi (consumption ), rumah tangga perusahaan pengeluarannya disebut investasi (investation ), pengeluaran rumah tangga pemerintah di sebut pemerintah (government ), rumah tangga luar negeri  di sebut ekspor dan impor (export Import). Dengan demikian rumus menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah.....

GDP = C + I + G + (X - M)


Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda