Minggu, 29 Agustus 2021

TAHAP PENCATATAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

 A. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA

        Saatnya untuk kembali memperhatikan di sekitar tempat tinggal kita masing-masing atau di sepanjang jalan menuju rumah tempat tinggal kita adakah dari antara kalian menemukan bengkel motor atau mobil, salon, konfeksi pakaian, tempat cuci kendaraan, atau kantor konsultan dan lainnya. Masing-masing bisa menjawabnya, contoh-contoh perusahaan yang kalian lihat tersebut adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Dengan demikian menjadi pertanyaan berikutnya adalah apakah perusahaan membutuhkan tempat penyimpanan barang, bagaimana menurut kalian, kita sepakat semua bahwa perusahaan jasa tidak memerlukan tempat penyimpanan barang, mengapa karena perusahaan jasa merupakan perusahaan yang menjual atau menawarkan jasa seperti jasa bengkel, jasa salon, jasa konfeksi, jasa cuci kendaraan, jasa konsultan dan masih banyak jenis jasa yang lain. Seperti jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa transportasi, jasa keuangan, dan lainnya. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat lebih dekat apa itu perusahaan jasa.

1. Pengertian Perusahaan Jasa

       Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan jasa (service) dan menawarkan kepada pihak konsumen sebagai pengguna jasa yang memiliki tingkat kepuasan yang beragam, untuk memperoleh keuntungan.

2. Ciri-ciri Perusahaan Jasa

    Berikut merupakan ciri-ciri perusahaan jasa yang dapat membantu kita membedakannya dengan perusahaan jenis yang lain sebagai berikut :

a. Produk dalam bentuk service (melayani), di mana tindakan tersebut bukan berupa barang yang berwujud, melainkan dalam bentuk pelayanan yang tidak berwujud namun di rasakan melalui indra manusia.

b. Produk jasa tidak dapat disimpan untuk di gunakan pada masa atau waktu berikutnya atau waktu yang akan datang.

c. Produk jasa di hasilkan bersamaan dengan waktu jasa tersebut di konsumsi.

d. Tingkat kepuasan pelanggan satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Karena jasa yang di berikan sangat tergantung kepada kondisi atau suasana hati dari pemberi pelayanan.

e. Kualitas jasa yang di hasilkan sulit untuk di ukur, karena jasa yang di hasilkan tingkat kualitasnya tergantung sepenuhnya pada kondisi perlengkapan, peralatan, ruangan, suhu ruangan, suasana hati pekerja, jaringan listrik, iklim dan yang lain.

3. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

    Akuntansi perusahaan jasa biasanya memiliki siklus sebagai berikut :

a. Siklus pencatatan, di antaranya mulai dari pencatatan bukti-bukti  transaksi internal dan eksternal, menganalisis mendebit dan mengkredit setiap transaksi kemudian di catat pada jurnal umum, setelah itu dari jurnal umum di posting setiap akun ke buku besarnya masing-masing, misalnya akun kas (cash) dari jurnal di pindah bukukan ke buku besar (ledger).

b. Siklus Pengikhtisaran, siklus ini adalah tindakan untuk meringkas dari sistem pencatatan ke dalam neraca saldo (trial balance), jurnal penyesuaian (adjusment journal) dan kertas kerja (work sheet). 

c. Siklus Pelaporan,  pada siklus ini, beberapa laporan yang dibuat adalah laporan laba-rugi (income statement), laporan neraca (balance sheet), laporan perubahan modal (statement of changes in capital),laporan arus kas (cash flow).

B. TRANSAKSI KEUANGAN PERUSAHAAN JASA

Mari kita lebih memahami apa itu transaksi (transaction) suatu tindakan perjanjian antara pihak konsumen dan produsen pada saat jual beli barang dan jasa.

Transaksi di kelompokan atas 2 bagian yaitu :

1. Transaksi Internal 

Transaksi ini hanya terjadi di dalam perusahaan antara satu departemen dengan departemen yang lain, sehingga menimbulkan pergeseran nilai dalam perusahaan atas aset yang dimiliki perusahaan antara departemen, dan tidak ada hubungan dengan pihak luar perusahaan. Contoh di antaranya : penyusutan aktiva tetap, pemakaian perlengkapan.

2. Transaksi Eksternal 

Transaksi yang terkait dengan pihak luar perusahaan baik transaksi tunai maupun transaksi kredit. Contoh di antaranya : pembelian barang dan jasa dari pihak pemasok, pembayaran tunai kepada kreditur, dan pembayaran gaji kepada pekerja, dan berbagai jenis transaksi lainnya.

C. BUKTI TRANSAKSI

Pasti pada bertanya apa yang dimaksudkan dengan bukti transaksi, bukti transaksi adalah suatu tanda atau kesaksian tentang suatu peristiwa perjanjian antara dua pihak, baik di dalam perusahaan maupun perusahaan dengan pihak luar perusahaan.

Berikut ini adalah contoh bukti transaksi yang biasa di gunakan dalam dunia bisnis di antaranya :

1.  faktur penjualan (invoice

adalah bukti yang di keluarkan oleh penjual kepada pembeli menyatakan bahwa telah di jual sejumlah barang dengan harga tertentu kepada pembeli secara kredit (belum menerima pembayaran). Berikut ini adalah contohnya.



2. Nota Debit

adalah nota yang di keluarkan oleh pembeli kepada penjual menyatakan bahwa kami telah mendebitkan (mengurangi pembayaran) akun saudara karena di dapati ada barang yang mengalami kerusakan. Contoh buktinya adalah sebagai berikut.


3. Nota Kredit

adalah nota yang di keluarkan oleh penjual kepada pembeli menyatakan bahwa kami telah mengkreditkan (mengurangi tagihan) akun saudara karena di dapati ada barang yang mengalami kerusakan. Contoh buktinya adalah sebagai berikut.


4. Bukti Pengeluaran Kas

adalah bukti yang khusus digunakan untuk mencatat setiap transaksi pengeluaran dana tunai perusahaan. Di sarankan  pengeluaran di lakukan dengan cek pada jumlah satu juta ke atas, dibawa satu juta menggunakan dana kas kecil (petty cash fuand). Contoh sebagai berikut.


5. Kuitansi 

    Bukti transaksi tunai, bukti ini dikeluarkan oleh pihak yang mengeluarkan pembayaran tunai atau membayar kepada pihak yang penerima pembayaran tunai. Dimanah pihak yang menerima sejumlah uang akan menandatangani bukti tersebut menyatakan bahwa telah diterima sejumlah uang untuk kegiatan tertentu, misalnya menjual sesuatu barang atau jasa.


6. Nota Kontan

    Nota kontan adalah bukti transaksi tunai yang di keluarkan oleh penjual kepada pembeli, yang berisi jumlah barang per-harga satuan dan total harga per jenis barang yang dapat dilihat secara lengkap, dan di tanda tangani oleh penjual dan pembeli. Contoh sebagai berikut :


7. Memo 

    Memo di gunakan sebagai bukti intern dalam perusahaan untuk menyampaikan transaksi intern antar bagian departemen yang menyatakan perubahan nilai aset dalam perusahaan. Contoh sebagai berikut :


8. Rekening Koran

    Rekening koran adalah bukti yang di keluarkan oleh bank kepada nasabah tentang ringcian transaksi masuk keluar uang pada rekening nasabah. Di mana nasabah bersedia membayar biaya cetaknya. Contoh rekening koran sebagai berikut :



D. PROSEDUR MENDEBIT DAN MENGKREDIT

     Sebelumnya kita suda belajar bagaimana mencatat persamaan dasar akuntansi, di mana dalam pencatatan tersebut kita harus memperhatikan sisi aktiva di sebelah kiri dan sisi pasiva di sebelah kanan. Akun riil akan di catat di kolom bagian atas sebagai kelompok akun aktiva dan pasiva, sedangkan akun nominal yaitu pendapatan dan beban, di catat pada kolom keterangan yang langsung menambah dan mengurangi besarnya modal (hak pemilik perusahaan). 


        Bila suatu perusahaan yang semakin besar dan kompleks pencatatannya persamaan dasar akuntansi tidak dapat di rekomendasikan untuk di gunakan dalam pencatatan tersebut, karena sifatnya sederhana. Untuk mengatasi masalah tersebut maka sistem pencatatan dapat di rekomendasikan untuk menggunakan perkiraan atau di kenal dengan akun (account). Bentuk sederhana dari akun atau perkiraan adalah bentuk T (T account). Modelnya seperti huruf T besar, berikut adalah bentuknya..

                                           Sisi Kiri                Sisi Kanan (Right Side)

Sumber : https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/accounting/t-accounts/

T Accounts for the Balance Sheet 

Sumber : https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/accounting/t-accounts/
 

T Accounts for the Income Statement

Sumber : https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/accounting/t-accounts/

Sumber : https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/accounting/t-accounts/

Disimpulkan prosedur mendebit, mengkredit dan saldo normal sebagai berikut....

Misalnya, Ny Tineke memulai usaha salon dengan menginvestasikan uang tunai sebesar $ 2.000. 

Maka akan berpengaruh terhadap harta lancar (curren assets) yaitu akun kas (cash account) bertambah (+) sebesar $ 2.000. di catat pada sisi kiri (left sitd) atau sisi debit, dan akun yang dicatat di sisi kanan (Right
sitd)
 atau sisi kredit adalah Modal (Capital) bertambah (+) sebesar $ 2.000. di catat pada T account sebagai berikut....


E. CARA MEMBERIKAN KODE AKUN

     Kode akun adalah angka atau huruf yang di gunakan untuk memudahkan pencarian dan penggolongan jenis akun mulai dari jenis akun harta, utang, modal, pendapatan dan beban. 

Sebagai contoh cara memberikan nomor akun sebagai berikut.

1. Harta (Assets)

Harta Lancar (Curren Assets)

1     Harta (Assets)

0     Harta lancar (Curren Assets)

1     Kas (Cash)

Jadi kode nomor 

101    Kas (Cash),

102    Piutang usaha (Account Receivable)

103    Piutang bunga (Interest receivable) 

104    Piutang wesel (Notes receivable) 

105    Perlengkapan (Supplies) 

106    Persediaan barang dagang (Merchandise inventory) 

107    Asuransi dibayar dimuka (Prepaid insurance)

108    Sewa dibayar dimuka (prepaid rent)

109   Surat-surat berharga (Maketable securities)
1010 Perabot & Inventaris (Furnitur and fixture)


Harta Tetap (Fixed Assets)

1 Harta (Assets)

1  Harta tetap (Fixed Assets)

1 Peralatan (Equipment)

111    Equipment (Peralatan)
112    Accumulated depreciation of equipment (Akumulasi penyusutan peralatan)
113   Store equipment ( Peralatan toko)
114   Accumulated depreciation of store equipment (Akumulasi penyusutan peralatan toko)
115   Office equipment ( Peralatan kantor)
116   Accumulated depreciation of Office equipment (Akumulasi penyusutan peralatan kantor)
117   Building (Gedung)
118   Accumulated depreciation of building (Akumulasi penyusutan gedung)
119   Land (Tanah)
1110 Machine (Mesin)
1111  Accumulated depreciation of machine (Akumulasi penyusutan mesin)
1112 Motor vehicle (kendaraan) (
1113 Accumulated depreciation of  motor vehicle ( Akumulasi penyusutan kendaraan)

Harta Tidak Berwujud (intangible fixed assets)

1     Harta (Assets) 
2     Harta Tidak Berwujud (intangible fixed assets)
1     Goodwiil (nama baik)

121 Goodwiil (nama baik)
122 Patent (Hak Paten)
123 Copyright (Hak Cipta)
124 Trademark (Merek Dagang)
125 Lease Rights (Hak Sewa)
126 Franchise (Waralaba)

2. Utang (Liabilities)

0  Utang Jangka Pendek (Current Liabilities)

2  Utang (Liabilities)
0  Utang Jangka Pendek (Current Liabilities)
1 Utang usaha (Current Payable)

201  Account payable (Utang)
202 Income tax payable (Utang pajak penghasilan) 
203 Dividend payable ( Utang dividen)
204 Interest payable (Utang bunga)
205 Notes payable (Utang wesel)
206 Salaries payable (Utang gaji)
207 Tax Payable (Utang pajak)
208 Unearned Rent (Sewa diterima dimuka)
209 Unearned Revenue (Pendapatan diterima dimuka)

1  Utang Jangka Panjang  (Long Trem Liabilities)

211  Bond Payable (utang obligasi)
212 Mortgage payable (utang hipotik)

3. Modal  (Equity)

301 Paid up capital (setoran modal)
302 Capital stock (modal saham)
303 Devident
304 Prive
305 Income summary (Iktisar laba/rugi)
306 Common stock (saham)
307 Preferred Stock (saham prefern=istimewa)
308 Retained Earning (laba ditahan)

4. Pendapatan (Revenue)  

401 Salon Service revenue (Pendapatan jasa salon)
402 Workshop service revenue (Pendapatan jasa bengkel)
403 Sales (Penjualan)
404 Sales return and allowances (Retur dan potongan penjualan)
405 Sales discount (Potongan penjualan)
406 Commosion income (Pendapatan dari komisi)
407 Consignment income (pendapatan dari konsinyasi)
408 Fare income (Pendapatan dari angkutan)
409 Honorary income (Pendapatan honor)
4010 Income form joint venture (Pendapatan dari usaha patungan)
4011 Interest Income (Pendapatan bunga)
4012 Other Income (Pendapatan lainnya)
4013 Recovery income (Pendapatan diterima kembali)
4014 Rent Income (Pendapatan sewa)



5 Expenses (Beban)

0   Operating Expenses

501 Advertising expense (Baban Iklan)
502 Telephone & Electreicity expense (Beban telepon dan listrik)
503 Store supplies expense (Beban perlengkapan toko)
504 Bad debt expense (Beban kerugian piutang)
505 Insurance expense (Beban asuransi)
506 Wages & Salaries expense  (Beban gaji dan upah)
507 Other operating expense (Beban operasi lainya)
508 Office salaries expense (Beban gaji kantor)
509 Store salaries expense (Beban gaji toko)
5010 Salesmen salaries expense (Beban gaji penjualan)
5011 Supplies expense (Beban perlengkapan)
5012 Office supplies expense (Beban perlengkapan kantor)
5013 Administrative expense (Beban administrasi)
5014 Miscelanious  expense (Beban rupa-rupa)
5015 Utilities expense (Beban keperluan)
5016 Depreciation expense of building (Beban penyusutan gedung)
5017 Depreciation expense of equipment (Beban penyusutan peralatan)
5018 Depreciation expense of furniture & fixture (Beban penyusutan perabot & inventaris)
5019 Depreciation expense of machine (Beban penyusutan mesin)
5020 Depreciation expense of Motor vehicle (Beban penyusutan kendaraan)
5021 Depreciation expense of office equipment (Beban penyusutan peralatan kantor)
5022 Depreciation expense of store equipment (Beban penyusutan peralatan toko)
5023 Purchase freight expense (Beban angkut pembelian)
5024 Sales freight expense (Beban angkutan penjualan)

1 Other Expenses 

511 Interest expense
512 Bank Service Charge (Beban administari bank)
513 Income tax expense (Beban pajak penghasilan)

F. GENERAL JOURNAL (JURNAL UMUM)

1. Pengertian 
     Jurnal umum adalah suatu buku yang berbentuk kolom tanggal, kolom keterangan, kolom referensi, kolom debit, dan kolom kredit yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi pada  akun yang sesuai secara kronologis.  

2. Fungsi Jurnal 

    a. Mencatat
        Pada fungsi mencatat jurnal mengambil peran untuk mendokumenkan setiap transaksi yang terjadi setiap hari pada suatu perusahaan, baik transaksi dalam nilai nominal kecil sampai nilai nominal besar.

    b. Historis
       Setiap transaksi yang muncul dalam perusahaan baik transaksi intern maupun ekstern di catat secara kronologis atau berurutan sesuai waktu dan hari kejadian dari transaksi tersebut, tidak di perkenankan tanggal transaksi di catat secara acak atau tidak beraturan, melainkan di catat dari tanggal 1 sampai tanggal 31 secara berurutan pada setiap bulannya.

    c. Analisis
         Setiap transaksi yang muncul dan telah di dokumenkan pada bukti transaksi terlebih dahulu seorang akuntan internal wajib menganalisis transaksi tersebut sebelum mencatatnya ke dalam jurnal umum, sehingga menghindari kesalahan mendebit dan mengkredit dengan nama akun yang sesuai.

    d. Instruktif
        Fungsi instruktif merupakan suatu fungsi yang melekat pada jurnal umum, dimanah setiap selesai tindakan mencatat, maka langkah selanjutnya adalah memposting akun-akun tersebut ke dalam buku besarnya masing-masing.

    e. Informatif
        Jurnal umum merupakan sumber informasi ke -2 setelah bukti transaksi yang sangat akurat untuk membuktikan secara kronologis setiap peristiwa keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Jadi pencatatan pada jurnal umum sebagai buku harian perusahaan jangan sampai di abaikan atau lupa mencatat dampaknya sangat fatal bagi kelangsungan suatu perusahaan.

  3. Bentuk Jurnal Umum
        Bila kita menyimak kembali pengertian jurnal umum di atas maka bentuknya, sebagai berikut ......
            

Misalnya, Ny Tineke memulai usaha salon dengan menginvestasikan uang tunai sebesar $ 2.000. 

GENERAL JUORNAL (GJ)

SALON TINTOM

PERIOD, SEPTEMBER 2021

4. Transaksi Perusahaan Jasa

    Pencatatan pada jurnal umum (general journal) pertama-tama mempelajari dan membaca dengan teliti setiap transaksi untuk memastikan akun apa yang akan dicatat kemudian gunakan prosedur mendebit dan mengkredit. Untuk lebih meningkatkan ketrampilan mencatat transaksi pada jurnal umum ikuti penjelasan berikut ini .....

Untuk memulai usaha "Salon Tintom" Ny. Tineke pada tanggal 1 September 2021 menginvestasikan uang tunai sebesar $ 1.000, peralatan salon seharga $ 500, dan perlengkapan salon seharga $ 300. Analisisnya adalah sebagai berikut, uang tunai akun yang dicatat adalah Kas (Cash) di kelompokan sebagai akun harta lancar bertambah, sesuai prosedur bila harta bertambah di catat di sisi debit, yang kedua adalah perlengkapan salon, namanya telah menunjukkan nama akunnya yaitu perlengkapan salon (Salon Supplies ) juga adalah akun harta lancar, sesuai prosedur bila harta bertambah di catat di sisi debit, akun yang ke tiga adalah akun peralatan salon (Salon Equipment) adalah akun harta tetap, sesuai prosedur harta bertambah di catat di sisi debit. Akun ke empat adalah akun modal Ny. Tineke (Capital Mrs Tineke), sesuai prosedur modal bertambah dicatat di sisi kredit. pencatat pada jurnal umum sebagai berikut.....

     Pada tanggal 2 September 2021 Salon Tintom membayar sewa tempat usaha di catat sebagai harta sebesar $.500 untuk masa satu tahun secara tunai. Analisisnya, akun yang muncul pada transaksi ini adalah yang pertama akun Sewa dibayar di muka (Prepaid Rent) bertambah artinya harta lancar bertambah di catat di sisi debit dan akun yang ke dua adalah akun kas (Cash) berkurang, harta lancar menjadi berkurang sebagai akibat membayar sewa tempat usaha, sesuai prosedur di catat di sisi kredit, pencatatan pada jurnal umum adalah sebagai berikut .....

Pada tanggal 3 September 2021 Salon Tintom membeli tambahan perlengkapan seharga $. 400, di bayar tunai $. 200 sisanya dibayar akhir bulan. Analisis transaksi tersebut adalah akun perlengkapan salon (Salon Supplies) bertambah artinya harta lancar bertambah dicatat di sisi debit, akun ke dua yang dicatat adalah akun kas (Cash) menjadi berkurang karena telah melunasi sebahagian perlengkapan salon sebesar $. 200, harta berkurang dicatat di sisi kredit, kemudian akun yang ke tiga yang berpengaruh adalah akun utang usaha (Account Payable), menjadi bertambah, utang bertambah di catat di sisi kredit. Pencatatan pada jurnal umum adalah sebagai berikut.....

     Pada tanggal 4 September 2021 Salon Tintom mengangsur perlengkapan salon yang dibeli pada tanggal 3 September 2021 sebesar $. 100, analisisnya adalah sebagai berikut, akun yang akan di lunasi atau di angsur adalah akun utang usaha (Account payable) menjadi berkurang akibat di lunasi, artinya utang berkurang di catat di sisi debit, akun kedua yang terpengaruh adalah akun kas (cash) menjadi berkurang artinya harta berkurang, artinya dicatat di sisi kredit. Pencatatan pada jurnal umum adalah sebagai berikut.....


Pada tanggal 5 September 2021 Salon Tintom menerima jasa salon sebesar $. 250, baru diterima tunai sebesar $. 50 sisanya bulan depan. Analisisnya adalah akun pertama yang berpengaruh yaitu akun kas (Cash) menjadi bertambah, artinya harta lancar bertambah sehingga dicatat di sisi debit, akun ke -2 yang terpengaruh adalah akun piutang usaha ( Account Receivable) menjadi bertambah sebagai akibat belum diterima pembayaran, karena piutang usaha adalah akun harta maka harta menjadi bertambah di catat di sisi debit. Akun ke-3 yang terpengaruh adalah akun pendapatan jasa salon ( Salon service revenue) , menjadi bertambah artinya pendapatan bertambah di catat di sisi kredit. Pencatat pada jurnal umum adalah sebagai berikut.....

Pada tanggal 6 September 2021 Salon Tintom menerima pelunasan transaksi tanggal 5 sebesar $. 50. Analisis transaksi tersebut adalah sebagai berikut, akun pertama yang terpengaruh adalah akun piutang usaha (account receivable) sebagai akun harta lancar menjadi berkurang saat di angsur sebesar $. 50, dicatat di sisi kredit. Dan akun ke-2 adalah akun kas (cash) sebagai akun harta lancar menjadi bertambah dicatat di sisi debit sebesar $. 50. Pencatat pada jurnal umum yaitu sebagai berikut.....

Pada tanggal 7 September 2021 Salon Tintom membayar gaji karyawan sebesar $ 30 secara tunai. Analisis transaksi tersebut adalah akun beban gaji (Salaries Expenses) bertambah di catat di sisi debit, dan akun ke-2 kas (cash) berkurang harta berkurang di catat di sisi kredit. Pencatat pada jurnal umum adalah ....

Pada tanggal 8 September 2021 Ny. Tineke mengambil uang dari Salon Tintom untuk keperluan pribadi sebesar $ 20. Analisis transaksi tersebut adalah akun prive Ny.Tineke (private Mrs. Tineke) bertambah artinya modal berkurang dicatat di sisi debit, karena pada saat akun prive bertambah mengurangi cadangan modal di perusahaan. Akun ke-2 yang berpengaruh adalah akun kas (cash) menjadi berkurang sebagai akibat dari pengambilan uang oleh Ny. Tineke dari Salon Tintom. Harta menjadi berkurang maka di catat di sisi kredit. Pencatat pada jurnal umum sebagai berikut.....


Dari transaksi di atas dapat di satukan jurnal umum Salon Tintom  sebagai berikut....

Demikian penjelasan bagaimana mencatat jurnal umum. selanjutnya sesuai fungsi instruktif maka setiap akuntan siap memposting jurnal umum setiap hari ke buku besar (ledger). Selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana prosedur pemindah bukuan  (posting)  dari jurnal umum ke buku besar utama (ledger).

G. LEDGER (BUKU BESAR)

     1. Pengertian 
        Pasti  ada yang bertanya apa yang dimaksudkan dengan buku besar (ledger), buku besar adalah buku yang dibuat untuk menampung akun-akun yang muncul pada jurnal umum yang  dipindahkan (posting) sesuai jenis akun masing-masing, baik akun harta, utang, modal, pendapatan dan beban. 
            Jadi setelah jurnal umum di catat maka setiap akun yang muncul pada jurnal umum di pindahkan (posting) ke buku besar dari setiap akun tersebut baik akun yang di catat di sisi debit maupun akun yang di catat di sisi kredit.

    2. Bentuk 
        Bentuk buku besar adalah sebagai berikut :
      Berdasarkan data yang ada pada jurnal umum (General Journal) Salon Tintom di atas perhatikan cara memposting akun kas (Cash) dari jurnal umum (General Journal) ke dalam buku besar (Ledger), untuk tanggal 1 - 3 bulan September  sesuai bentuknya dari buku besar. 

        a. Bentuk T account 



        b. Bentuk 2 kolom
  

       c. Bentuk 3 kolom

       

        d. Bentuk 4 kolom 
         
        

        Di atas merupakan contoh bagaimana memposting dengan benar pada bentuk-bentuk buku besar, berikut adalah kelanjutan dari memposting buku besar lainnya yang datanya di ambil dari general journal "Salon Tintom", posting dimulai dari akun harta lancar, akun harta tetap diurutkan sesuai tingkat likwiditasnya (cepat di uangkan), akun utang di urutkan sesuai waktu jatuh tempohnya, akun modal di urutkan sesuai masa kekekalannya artinya investor baru memiliki nama di urutan pertama dalam kepemilikan modal sedangkan investor lama atau founder berada pada posisi daftar nama yang paling terakhir, namun perusahaan yang di catat saat ini yaitu Salon Tintom merupakan perusahaan berbentuk perseorangan di mana hanya satu orang yang menginvestasikan modal,  sedangkan untuk akun pendapatan dan akun beban diurutkan sesuai waktu kejadian transaksi pada waktu pertama kali terjadi, berikut merupakan buku besar lainnya.  

       Demikian proses pemostingan dari jurnal umum ke buku besar, mengakhiri pembasahan tentang tahap pencatatan akuntansi perusahaan jasa. Selanjutnya kita akan masuk ke tahap pengikhtisaran akuntansi perusahaan jasa, bisa di lihat pada blog ini.