Selasa, 20 Desember 2022

TAHAP PELAPORAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

 

Sebelumnya kita sudah membahas tahap pencatatan dan tahap pengikhtisaran akuntansi perusahaan jasa pada blog sebelumnya. Pada blog ini akan di perkenalkan tahap pelaporan akuntansi perusahaan jasa.

Tahap pelaporan dapat di katakan sebagai tahap klimaks dari siklus akuntansi perusahaan jasa maupun perusahaan bentuk dagang dan industri. Tahap pencatatan dan pengikhtisaran merupakan langkah yang mendukung penyusunan laporan keuangan, karena ke dua tahap ini sebagai penentu pencapaian penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan.

Laporan yang wajib di persiapkan pada tahap pelaporan ini minimal ada tiga yaitu (1) laporan laba/rugi, (2) laporan perubahan modal dan (3) laporan neraca.

Mari kita membahas satu persatu dari setiap laporan baik pengertian, bentuk, dan bagaimana cara menyusunnya.

A.     Laporan lab/rugi

Setiap akhir periode akuntansi baik karyawan, pihak manajemen, teristimewa para investor atau pemilik modal sangat menanti-nantikan laporan keuangan perusahaan. Karena laporan keuangan khususnya laporan laba/rugi, akan menunjukkan kinerja karyawan dan manajemen selama satu periode akuntansi apakah perusahaan menghasilkan laba atau mengalami kerugian, yang secara langsung akan berdampak kepada pihak karyawan, manajemen maupun pemilik modal pada perusahaan tersebut.

1.     Pengertian

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa laporan laba/rugi adalah suatu pencapaian selama satu periode akuntansi sebagai gambaran kinerja manajemen dan karyawan di lihat dari perbandingan jumlah pendapatan dengan jumlah biaya yang di korbankan untuk memperoleh pendapatan tersebut, apakah pendapatan lebih besar dari biaya yang di keluarkan atau sebaliknya. Bila pendapatan lebih besar dari biaya maka perusahaan dinyatakan memperoleh laba, dan apabila pendapatan lebih kecil dari besarnya biaya maka perusahaan memperoleh kerugian.

Laporan laba/rugi di jadikan sebagai sumber data untuk menganalisis posisi keuangan suatu perusahaan apakah perusahaan tersebut memiliki kemampuan rentabilitas atau tidak.

2.     Bentuk Laporan Laba/Rugi

a.     Bentuk Single Step

Pada bentuk ini akun pendapatan operasional dan pendapatan non operasional tidak di pisahkan tetapi di gabungkan pencatatannya, begitu juga akun beban operasional dan beban non operasional  tidak di pisahkan, tetapi digabungkan dalam pencatatan. Bagaimana kita membedakan pendapatan & beban operasional dengan pendapatan dan beban non operasional, ikuti penjelasan berikut ini Pendapatan operasional adalah pendapatan yang diperoleh dari usaha pokok sedangkan pendapatan non operasional diperoleh bukan dari usaha pokok perusahaan, misalnya PT. Tintom bergerak di usaha salon kecantikan sesuai ijin usahanya. Pada kesempatan yang lain PT. Tintom mengelola parkiran di depan salonnya sebagai sumber penghasilan, jadi yang menjadi pendapatan operasional adalah pendapatan jasa salon tintom, sedangkan pendapatan non operasional ( di luar usaha pokok) adalah usaha parkiran. Demikian juga dengan beban operasional adalah beban yang di keluarkan untuk membiayai kegiatan pokok perusahaan, misalnya beban gaji karyawan salon, sedangkan beban non operasional adalah beban yang di keluarkan untuk membiayai kegiatan lain di luar kegiatan atau usaha pokok perusahaan, misalnya beban honor petugas parkiran, yang bertugas menjaga parkiran yang bukan usaha pokok dari salon.

Contoh :

       b.    Bentuk Multiple Step

Pada bentuk multiple step akun pendapatan operasional dan beban operasional di pisahkan pada saat mencatat penyusunan laporan laba/rugi, begitu juga beban operasional dan beban non operasional di pisahkan, sehingga terlihat mana pendapatan dan beban operasional dan non operasional, hal ini sangat membantu pengambilan kebijakan untuk kegiatan usaha dan kegiatan di luar usaha pokok pada suatu perusahaan.


B.        Laporan Perubahan Modal

Suatu perusahaan jasa pada akhir periode akuntansi wajib menyusun laporan perubahan modal, karena ada beberapa transaksi yang dapat mempengaruhi bertambahnya atau berkurangnya modal awal, transaksi yang membuat modal awal bertambah adalah laba bersih, dan investasi tambahan dari pemilik. Kemudian transaksi yang mengakibatkan modal awal berkurang adalah  rugi bersih dan pengambilan pemilik untuk kebutuhan pribadi, yang kita kenal dengan akun prive. 

1.     Pengertian

Setelah menyimak ulasan di atas dapat kita simpulkan bahwa laporan perubahan        modal adalah suatu pencatat dan pelaporan terjadinya perubahan modal  suatu perusahaan sebagai dampak dari laba bersih, investasi tambahan pemilik, rugi bersih dan pengambilan pribadi pemilik modal.

2.      Tujuan Dibuatnya Laporan Perubahan Modal 

a. Mengetahui berapa besar terjadinya penambahan modal awal akibat terjadinya laba bersih setelah pajak dan investasi tambahan dari pemilik modal.

b. Mengetahui berapa besar terjadinya pengurangan modal awal sebagai akibat rugi bersih dan apabila pemilik modal mengambil dana dari perusahaan untuk keperluan pribadinya.

c. Mengetahui jumlah modal akhir bila terjadi laba bersih setelah pajak, tambahan investasi, rugi dan pengambilan pribadi dari pemilik perusahaan.

3. Faktor Mempengaruhi Besarnya Modal Awal 

a. Membuat modal bertambah

     a.1. Laba bersih setelah pajak

     a.2. Investasi tambahan dari pemilik modal

b. Membuat modal berkurang

    b.1. Rugi bersih

    b.2. Pengambilan pribadi dari pemilik perusahaan

4. Laporan Perubahan Modal 

   Berikut merupakan susunan laporan perubahan modal yang terdiri atas besarnya modal awal, besarnya laba/rugi perusahaan, besarnya investasi tambahan dari pemilik modal bila ada, besarnya pengambilan dari pemilik perusahaan bila ada. data-data tersebut di atas di per-oleh dari kertas kerja (work sheet) Salon Timtom. Pencatatannya sebagai berikut.



Selasa, 22 November 2022

5 TIPS MENGATASI MATA PELEJARAN YANG TIDAK DISUKAI

 

5 TIPS MENGATASI MATA PELAJARAN YANG TIDAK DISUKAI

 

Seorang pelajar yang jenius sekalipun belum bisa dipastikan pelajar tersebut menyukai semua mata pelajaran yang sedang diampuh. Bagaimana tips untuk mengatasi ketidaksukaan seorang pelajar terhadap mata pelajaran tersebut ?

1.    Berdoa

Semakin seriusnya dalam mengikuti proses belajar dan mengajar sering kali seorang pelajar lupa atau tidak meminta kuasa dari Tuhan, padahal bila kita memulai sesuatu dengan doa akan membantu kita berharap penuh kepada sumber segala hikmat, karena hikmat itu hanya berasal dari khalik pencipta alam semesta. Dengan berdoa pikiran kita akan berpaut dengan sumber segala hikmat, dengan sendirinya kemampuan berpikir kita akan lebih terfokus dan sanggup memahami konsep-konsep dari setiap ilmu pengetahuan.

 

2.    Mengenal hobi

Mengapa seorang pelajar wajib mengenal hobinya, karena hobi adalah kegemaran, sesuatu yang disenangi  dan hampir selalu dilakukan. Jadi seorang pelajar harus berani memilih jurusan yang sesuai dengan hobinya, dengan sendirinya setiap mata pelajaran yang ada pada jurusan tersebut pasti menjadi kesenangannya/kegemarannya, hal ini akan menumbuhkan rasa suka yang akan mendorong pelajar tersebut untuk dapat menyelesaikan setiap tugas-tugas tanpa ada rasa tidak senang atau tidak disukai.

 

3.    Kemampuan beradaptasi

Saat seorang pelajar masuk pada suatu lingkungan yang baru, kemampuan beradaptasi sangat di andalkan, bila seorang pelajar yang bawahannya mengalami kesulitan beradaptasi sang pelajar akan mengalami kesulitan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar termasuk didalamnya teman baru guru-guru baru dengan berbagai model dalam berkomunikasi, kemauan, program yang berbeda dari setiap mata pelajaran. Bila pelajar tersebut mampu dengan cepat menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut, maka dipastikan sang pelajar dapat mengikuti setiap mata pelajar yang diampuh. Sehingga perasaan tidak suka pada pelajaran tersebut akan hilang dengan sendirinya.

 

4.    Komunikasi

Banyak pelajar memilih berdiam diri dengan segala perasaan ketidak nyaman dengan kondisi dalam proses belajar dan mengajar, dan berusaha menghindar dari guru sehubungan dengan kesulitan dalam memahami suatu topik dalam mata pelajaran tertentu. Dengan membangun komunikasi yang baik antara pelajar dan guru yang bersangkutan akan mengurangi dan bahkan menghilangkan rasa ketidaksenangan terhadap mata pelajaran tersebut secara keseluruhan.

 

5.    Manajemen waktu

Seorang pelajar yang lahir pintar sekalipun bila tidak dapat mengatur waktu dengan baik, maka pelajar tersebut akan mengalami kesulitan untuk memahami mata pelajar dengan baik dan maksimal. Bila mengandalkan proses tatap muka saja dipastikan tidak cukup, untuk mengurangi rasa tidak suka maka harus mengasingkan lebih banyak waktu untuk memperdalam mata pelajaran tersebut, sehingga dengan waktu yang cukup pelajar akan lebih yakin memahami konsep-konsep penting dari pelajaran tersebut.

(di tulis oleh : Sem Sahetapy, S.Pd.,M.M. ).

Kamis, 28 Oktober 2021

TAHAP PENGIKHTISARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA


Setelah tahap pencatatan, tahap berikut pada akuntansi perusahaan jasa adalah tahap pengikhtisaran (ringkasan), pada tahap atau siklus akuntansi yang satu ini pencatatan yang di lakukan seperti menyusun neraca saldo (Trial Balance) yang bersifat sementara, melakukan pencatatan penyesuaian atau membuat jurnal penyesuaian (Adjusment Journal) terhadap akun harta, utang, pendapatan dan beban. Setelah selesai maka langkah selanjutnya membuat kertas kerja (Work Sheet) yang berperan membantu persiapan menyusun tahap laporan keuangan. Mari kita mulai dengan neraca saldo.

A. Neraca Saldo (Trial Balance)

    1. Pengertian Neraca Saldo (Trial Balance)

Pada tahap pengikhtisaran ini neraca saldo bersifat sementara sebagai lanjutan dari buku besar (ledger) pada tahap pencatatan, di mana semua data pencatatan di ambil dari setiap saldo akhir pada setiap akun buku besar yang akan digunakan sebagai data dalam penyusunan neraca saldo itu sendiri apakah itu akun yang di catat di sisi debit atau akun yang di catat pada sisi kredit.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan neraca saldo (Trial Balance)  adalah suatu laporan yang bersifat sementara yang berisi akun harta, utang, modal, pendapatan, dan beban baik yang di catat di sisi debit atau sisi kredit, sebagai lanjutan dari tahap pencatatan buku besar, yang belum disesuaikan. 


     2. Tujuan Dibuatnya Neraca Saldo

Berikut merupakan tujuan di buatnya neraca saldo :

a. Memastikan kebenaran pencatat jurnal dan buku besar dengan melihat keseimbangan jumlah sisi debit dan jumlah sisi kredit.

b. Mengetahui besarnya akun harta, utang, modal, pendapatan dan beban sebelum di lakukan penyesuaian. 

c. Membuktikan bahwa akun harta dan beban akan kembali pada posisi normal di debit, dan akun utang, modal dan pendapatan akan pada posisi normal di kredit.

d. Sebagai tahap penentu untuk kelanjutan pada tahap pencatatan berikutnya.


    3. Bentuk dan Contoh Neraca Saldo

Penyelesaian neraca saldo sebagai mana pembahasan di atas di ambil nilai saldo terakhir dari setiap akun buku besar. Buku besar yang akan di gunakan adalah buku besar yang ada pada materi dengan judul "Tahap Pencatatan Akuntansi Perusahaan Jasa" di blog ini. Dengan demikian contoh dan penyelesaiannya sebagai berikut, di mana akun harta dan beban akan di catat di sisi debit, dan akun utang, modal dan pendapatan akan dicatat di sisi kredit. Adapun neraca saldo terdiri atas kolom nomor akun buku besar, kolom nama akun buku besar, kolom debit dan terakhir kolom kredit.


Perhatikan jumlah (Amount) pada  neraca saldo (trail balance) di atas di dapati jumlah sisi debit sama dengan jumlah sisi kredit sebesar $ 2.150. Hal ini memberikan informasi bahwa penyelesaian jurnal dan buku besar telah terbukti kebenarannya, atau dapat dilanjutkan ke tahap pencatatan siklus akuntansi berikutnya. 

B. Jurnal Penyesuaian (Adjustment Journal)

    1. Pengertian 

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang di buat untuk menyatakan keadaan yang sebenarnya terhadap terjadinya perubahan harta, utang, modal, pendapatan dan beban. Misalnya akun perlengkapan salon di awal periode akuntansi jumlah yang dibeli sebesar $ 300, kemudian pada akhir periode akuntansi di periksa jumlah perlengkapan yang tersisa sebesar $ 20, berapakah jumlah perlengkapan salon yang terpakai, besarnya jumlah perlengkapan salon yang terpakai adalah jumlah awal periode $ 300 dikurangi dengan jumlah akhir periode $ 20, maka besarnya perlengkapan salon yang telah di gunakan, atau habis di pakai adalah sebesar $ 280. Untuk lebih jelasnya ikuti uraian berikut.

    2. Akun yang memerlukan penyesuaian 

Berikut adalah akun-akun yang memerlukan penyesuaian di antaranya :

a. Pemakaian Perlengkapan 

b. Penyusutan aktiva tetap

c. Beban dibayar di muka

d. Pendapatan diterima di muka

e. Beban yang masih harus di bayar

f. Piutang pendapatan

g. Penghapusan piutang


    3. Transaksi dan Penyelesaian

a. Pemakaian perlengkapan

Akun perlengkapan merupakan akun lancar yang penggunaannya kurang dari satu tahun, sehingga di kelompokan sebagai akun lancar, contoh bila di kantor, kertas, dan tinta, di salon seperti shampoo, cat rambut, dan lain-lain.

Transaksi :

Perhatikan neraca saldo milik Salon Tintom di atas, didapati besarnya perlengkapan salon (Salon Supplies) di sisi debit sebesar $  700, pada saat di periksa di gudang di dapati besarnya perlengkapan salon (Salon Supplies) yang tersisa $ 200. Diminta buatlah ayat jurnal penyesuaian.

Penjelasan :

Untuk membuat ayat jurnal penyesuaian langkah pertama adalah kita menghitung terlebih dahulu berapa jumlah perlengkapan yang telah habis di pakai, bagaimana kita bisa mengetahuinya, caranya sangat mudah dengan menghitung selisih besarnya perlengkapan salon awal periode $ 700 dikurangi dengan sisa di akhir periode $ 200, maka besarnya perlengkapan yang terpakai atau habis di pakai adalah $ 500. Jumlah $ 500 di catat sebagai beban (Expense)  bagi perusahaan, bila beban bertambah di catat di sisi debit, dan akun yang di catat kredit adalah perlengkapan (supplies) berkurang di sebabkan telah digunakan selama periode akuntansi, menunjukkan harta berkurang.

Jurnal Penyesuaian 


b. Penyusutan Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah harta atau kekayaan yang dapat digunakan secara berulang-ulang dan penggunaannya melebihi satu tahun. Aktiva tetap mengalami penyusutan nilai ekonomi atau nilai kegunaan dari aktiva tersebut, kecuali tanah, mengapa tanah tidak mengalami penyusutan nilai ekonominya, karena nilai ekonominya dari tahun-ke tahun selalu mengalami kenaikan, dan semakin hari terjadi kelangkaan wilayah untuk pemukiman, industri, perkebunan, usaha dan lain-lain. 

Transaksi

Diketahui besarnya harga perolehan  pada neraca saldo Salon Tintom di dapati akun Salon Equipment debit sebesar $ 500, bila ditetapkan besarnya penyusutan perlatan salon (Salon Equipment) sebesar 2% dari harga perolehan, di minta buatlah ayat jurnal penyesuaian.

Penjelasan 

Bila di tetapkan penyusutan 2% dari harga perolehan maka, besarnya nilai yang disusutkan dari Salon Equipment adalah 2% x $ 500 = $ 10, setelah  di ketahui besarnya nila peralatan salon menyusut sebesar $ 10, hal ini menunjukkan bahwa beban penyusutan peralatan salon (Salon equipment depreciation expense) bertambah sebesar $ 10, artinya beban bertambah di catat di sisi debit sebesar $ 10. dan akun di sisi kredit yang bertambah adalah akun akumulasi penyusutan perlatan salon (Accumulated depreciation of salon equipment), namun bertambahnya akun akumulasi akan mengurangi besarnya nilai harta atau peralatan salon itu sendiri, dengan demikian harta berkurang di catat di sisi kredit.

 Jurnal Penyesuaian



c. Beban Dibayar Di muka (Prepaid)

Akun beban dibayar di muka merupakan akun dari transaksi pembayaran di depan sebelum harta tersebut digunakan, seperti sewa tempat, sewa kendaraan, biaya iklan, biaya asuransi, dan harta lain yang di bayar di muka. Akun ini ada dua cara pencatatan di saat penjurnalan, yaitu dicatat sebagai harta dengan nama akun dibayar di muka (Prepaid) dan dapat dicatat sebagai beban Expense.

Transaksi

Pada akhir periode 31 Desember 2021 neraca saldo Salon Tintom terdapat akun Prepaid Rent debit sebesar $ 500, untuk masa 1 tahun, terhitung 2 September 2021, diminta buatlah jurnal penyesuaian.

Penjelasan 

c.1. Dicatat sebagai harta 

Akun Prepaid Rent  atau akun sewa dibayar di muka adalah akun harta, di awal pencatatan di catat sebagai harta, menandakan harta bertambah sebesar $ 500, bila harta bertambah di catat di sisi debit. Pada saat di sesuaikan kita wajib menghitung berapa bulan terhitung saat tanggal dan bulan pembayaran sampai akhir periode akuntansi atau akhir tahun, dari awal 2 September sampai 31 Desember 2021 terhitung ada 4 bulan yang telah melewati masa waktu sewa tempat usaha di tahun 2021, sedangkan masih ada sisa 8 bulan lagi waktu sewa di tahun 2022. 

Karena di catat sebagai harta, maka masa waktu yang telah digunakan selama 4 bulan di gunakan untuk menghitung berapa besar waktu yang telah berubah dari akun harta berubah menjadi akun beban, mengapa 4 bulan tersebut di anggap atau di hitung sebagai beban karena masa waktunya telah digunakan waktu sewa selama 4 bulan. 

Jadi besarnya Beban sewa ( Rent Expanse ) adalah 4 bulan di bagi 12 bulan satu tahun di kali besarnya nilai sewa yaitu $ 500 sama dengan $ 167. Pada saat beban sewa bertambah dicatat di debit, di sisi kredit harta berkurang dalam hal ini akun sewa dibayar di muka (Prepaid Rent) berkurang sebesar nilai yang sama $ 167. Ditegaskan kembali bahwa harta berkurang sesuai prosedur di catat di sisi kredit.

Jurnal Penyesuaian


c.2. Dicatat sebagai Beban

Transaksi

Pada akhir periode 31 Desember 2021 neraca saldo Salon Tintom terdapat akun Prepaid Rent debit sebesar $ 500, untuk masa 1 tahun, terhitung 2 September 2021, diminta buatlah jurnal penyesuaian.

Penjelasan

Akun yang di gunakan bila dicatat sebagai beban adalah akun beban sewa (Rent Expense) bertambah di sisi debit sebesar $ 500, kita bisa melihat pada  Neraca Saldo Salon Tintom, waktu yang akan di ambil dalam menghitung berapa nilai harta yang masih dapat di gunakan pada tahun 2022 adalah 8 bulan di hitung dari tanggal 2 September 2021 sampai 31 Desember 2021 ada 4 bulan, kemudian dari bulan Januari sampai tanggal 2 September 2022 ada 8 bulan, dalam hal ini bulan September 2022 tidak di hitung oleh karena hanya 2 hari. Jadi 4 bulan di tahun 2021 ditambah 8 bulan di tahun 2022 jumlah 12 bulan atau satu tahun.

Dengan demikian 8 bulan di bagi 12 bulan di kali $ 500 hasilnya adalah $ 333. nilai harta pada tahun 2022 terhitung sebesar  $ 333, di catat pada akun sewa di bayar di muka (Prepaid Rent) bertambah di catat di sisi debit sebesar $ 333, dan akun beban sewa ( Rent Expense) berkurang di catat di sisi kredit sebesar $ 333.

Jurnal Penyesuaian 



d. Pendapatan Diterima Di Muka

d.1. Dicatat sebagai pendapatan

Transaksi 

Data akhir periode 31 Desember 2021 Salon Tintom ternyata pada tanggal 1 Desember 2021 menerima sewa mobil pengantin untuk masa 1 tahun sebesar $ 12.000 dari PT. Hanyadia. Diminta buatlah jurnal penyesuaian Salon Tintom.

Pembahasan

Bila di catat sebagai pendapatan, maka akun yang di catat di sisi kredit adalah akun pendapatan sewa (Rent Revenue) bertambah sebesar $ 12.000 di sisi kredit. Pada neraca saldo Salon Tintom. Nilai yang akan di sesuaikan untuk periode waktu dari tanggal 1 Desember 2021 sampai 1 Desember 2022, sebesar $ 11.000,  di peroleh dari 11 bulan di bagi 12 bulan setahun di kali $ 12.000. 11 bulan   terhitung dari bulan Januari sampai bulan November 2022. Di mana bulan Desember 2022 tidak di hitung karena hanya satu hari. Jadi periode waktu ini belum digunakan oleh penyewa. Salon Tintom melihat hal tersebut sebagai utang bagi Salon Tintom. Dan di catat sebagai akun Sewa Di Terima Dimuka (Rent accepted in advance) bertambah di catat di sisi kredit, sedangkan akun yang berkurang dicatat di sisi debit adalah akun Pendapatan Sewa (Rent Revenue).

Jurnal Penyesuaian


d.2. Dicatat Sebagai Utang

Transaksi 

Data akhir periode 31 Desember 2021 Salon Tintom ternyata pada tanggal 1 Desember 2021 menerima sewa mobil pengantin untuk masa 1 tahun sebesar $ 12.000 dari PT. Hanyadia. Diminta buatlah jurnal penyesuaian Salon Tintom.

Pembahasan

Bila kita menganalisis transaksi di atas maka pencatatan jurnal umum yang benar adalah akun sewa di terima di muka (Rent accepted in advance) bertambah di catat di sisi kredit sebesar $ 12.000. Pada Neraca Saldo Salon Tintom. Besarnya nilai yang akan disesuaikan adalah $ 1.000, di peroleh dari 1 bulan ( 1 - 31 Desember 2021) di bagi 12 bulan setahun di kali $ 12.000 maka besarnya pendapatan sewa (Rent Revenue) bertambah dan di catat di sisi kredit, sedangkan akun sewa di terima di muka (Rent accepted in advance) berkurang di debit masing-masing sebesar $ 1.000.

Jurnal Penyesuaian


e. Beban yang masih harus di bayar
    
Transaksi 

Pada akhir periode akuntansi, 31 Desember 2021 di dapati bahwa Beban air, listrik dan gas (Electric, water and gas Expense) bulan Desember 2021 yang harus di bayar $ 40, diminta buatlah jurnal penyesuaian.

Penjelasan 

Transaksi di atas merupakan contoh sederhana untuk kita lebih memahami bahwa ada peristiwa-peristiwa yang akan di temukan di akhir periode akuntansi, dengan demikian wajib menyusun jurnal penyesuaian.

Biasanya pemakaian listrik, air, dan gas pada bulan berjalan akan dibayar pada bulan berikutnya. Dengan demikian akan mempengaruhi akun Beban air, listrik dan gas (Electric, water and gas Expense) menjadi bertambah dan di catat di sisi debit sebesar nilai yang tertera $ 40, sedangkan akun yang di catat di sisi kredit adalah akun utang air, listrik, dan gas (Electric, water and gas payable) bertambah sebesar $ 40.

Jurnal Penyesuaian



f. Piutang pendapatan

Transaksi
Salon Tintom pada minggu ke dua bulan Desember 2021 menerima order hias mobil pengantin sebanyak 10 unit mobil sampai pertengahan bulan Januari 2022, selama bulan Desember 2021 Salon Tintom telah menghias 5 mobil pengantin, penerimaan dari setiap unit mobil sebesar $ 10, sesuai kesepakatan PT. Indah Pengantin akan membayar pada pertengahan bulan Januari 2022 kepada Salon Tintom setelah selesai 10 unit mobil di hias. Diminta buatlah jurnal penyesuaian dari Salon Tintom.

Penjelasan

Setelah di analisis transaksi di atas akun yang muncul dalam pencatatan adalah akun Piutang pendapatan (Revenue Receivable) bertambah di catat di sisi debit, dan akun Pendapatan jasa salon ( Salon Service Revenue) bertambah di catat di sisi kredit masing-masing $ 50, yaitu untuk 5 mobil yang telah dihias selama bulan Desember 2021. Alasan 5 kendaraan yang telah di hias telah mengeluarkan biaya dari bahan untuk hias sampai biaya tenaga kerja, Salon Tintom wajib membuat penyesuaian untuk menyatakan bahwa ada sebesar $ 50 telah menjadi pendapatan jasa, dengan demikian akan mengimbangi sejumlah biaya yang telah di keluarkan.

Jurnal penyesuaian


g. Penghapusan piutang

Transaksi

Atas hasil keputusan rapat, di tetapkan piutang tidak tertagih di perkirakan 2% dari nilai keseluruhan piutang usaha (Account Receivable). Di minta buatlah jurnal penyesuaian.

Penjelasan

Langkah pertama mencari informasi berapa besar piutang usaha yang ada pada Salon Tintom, dengan cara melihat pada neraca saldo (Trial Balance) di dapati akun piutang usaha (Account Receivable) di sisi debit sebesar $ 170. Maka besarnya kemungkinan piutang tidak tertagih adalah $ 170 di kali 2% sama dengan $ 3,4. jumlah tersebut di catat sebagai Beban Penghapusan piutang (Removal Receivable Expense) bertambah dicatat di sisi debit dan akun yang berkurang adalah akun Piutang Usaha (Account Receivable) di catat di sisi kredit, dimanah harta berkurang.

Jurnal penyesuaian


Demikian pencatatan tentang jurnal penyesuaian, bila ada pertanyaan bisa di tanya di kolom komentar. Terima kasih telah aktif menjadikan blog ini menjadi bahan ajar yang menyenangkan dan mudah dipahami.

C. Kertas Kerja (Work Sheet)

1. Pengertian 
  
adalah suatu tahap di luar siklus akuntansi yang di gunakan untuk membantu memudahkan tahap penyesuaian dengan tahap penyusunan buku besar pada akhir periode sehingga dengan mudah mengetahui perubahan akun riil yang akan di catat pada laporan neraca dan akun nominal yang akan di catat pada laporan laba rugi , serta memudahkan penyusunan laporan perubahan modal. 

2. Bentuk 

Kertas kerja di kenal ada beberapa bentuk, di antaranya bentuk enam kolom, sepuluh kolom dan dua belas kolom, namun yang biasa digunakan adalah yang bentuk sepuluh kolom. Sepuluh kolom terdiri atas kolom neraca saldo (Trial Balance), Kolom penyesuaian (Adjusment), Kolom Neraca Saldo Disesuaiakn (Adjusted Trial Balance), Kolom Laba-Rugi (Profit-Loss), kolom Neraca Saldo (Balance Sheet), masing-masing ada kolom debit dan kolom kredit, bila di hitung kolom debit dan kreditnya ada genap 10 kolom. Berikut contohnya.


Berikut merupakan langkah-langkah penyelesaian kertas kerja (Work Sheet) :
1. Buatlah lajur kertas kerja terdiri atas, kolom akun buku besar, kolom nama akun buku besar, kolom neraca saldo (debit & kredit), kolom penyesuaian (debit & kredit), kolom neraca saldo disesuaikan (debit & kredit), kolom laba-rugi (debit & kredit) dan kolom neraca (debit & kredit)
2. Salinlah data neraca saldo (lihat contoh Salon Tintom di bawah ini) pada kolom neraca saldo kertas kerja baik nomor akun, nama akun dan nilai nominalnya pada sisi kredit dan debit seperti contoh di atas

3. Setelah menyelesaikan jurnal penyesuaian sesuai data akhir 31 Desember, untuk beberapa hal yang disesuaikan, salinlah jurnal penyesuaian tersebut pada kolom penyesuaian pada kertas kerja sesuai nama akun pada neraca saldo di atas, namun apabila ada akun yang muncul pada jurnal penyesuaian tidak terdapat pada neraca saldo maka akun tersebut di catat pada kolom nama akun beserta nomornya dan nilai nominalnya pada bagian bawah setelah baris jumlah (Amount) apakah itu di sisi debit atau di kredit pada kolom penyesuaian. contoh sebagai berikut.



4. Menghitung selisih antara kolom neraca saldo (Trial Balance) dengan kolom penyesuaian (Adjutment), dan hasilnya di catat pada kolom neraca saldo disesuaikan (NSD) (Trial Balance Adjustment), bila tidak ada data penyesuaian maka nilai nominal yang ada pada neraca saldo maupun penyesuaian di pindahkan nilai nominalnya ke kolom NSD tanpa ada perubahan baik pada sisi debit atau pada sisi kredit, penyelesaiannya sebagai berikut.


5. Untuk menyelesaikan kolom laba-rugi (Profit-Loss) akun yang di catat hanya akun nominal yaitu pendapatan (Revenue) dan beban (Expense) saja yang di pindahkan dari NSD ke kolom laba-rugi (profit-loss). Kolom laba rugi menginformasikan laba atau rugi suatu perusahaan. Penyelesaiannya sebagai berikut.


6. Kolom Neraca pada kertas kerja hanya mencatat akun riil di antaranya akun harta (Asset), Utang (leability), Modal (Equity), baik di sisi debit maupun di sisi kredit. Kolom neraca menginformasikan jumlah kekayaan, utang dan modal suatu perusahaan. Penyelesaian sebagai berikut.


Demikianlah langkah-langkah menyusun dan menyelesaikan kertas kerja (Work Sheet), dari hasil di atas di temukan bahwa perusahaan Salon Tintom mengalami kerugian sebesar $ 450, dan memiliki kekayaan sebesar $ 1.500. Berikutnya akan di bahas tahap pelaporan dan penutupan akuntansi perusahaan jasa di blog ini juga.



Minggu, 29 Agustus 2021

TAHAP PENCATATAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

 A. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA

        Saatnya untuk kembali memperhatikan di sekitar tempat tinggal kita masing-masing atau di sepanjang jalan menuju rumah tempat tinggal kita adakah dari antara kalian menemukan bengkel motor atau mobil, salon, konfeksi pakaian, tempat cuci kendaraan, atau kantor konsultan dan lainnya. Masing-masing bisa menjawabnya, contoh-contoh perusahaan yang kalian lihat tersebut adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Dengan demikian menjadi pertanyaan berikutnya adalah apakah perusahaan membutuhkan tempat penyimpanan barang, bagaimana menurut kalian, kita sepakat semua bahwa perusahaan jasa tidak memerlukan tempat penyimpanan barang, mengapa karena perusahaan jasa merupakan perusahaan yang menjual atau menawarkan jasa seperti jasa bengkel, jasa salon, jasa konfeksi, jasa cuci kendaraan, jasa konsultan dan masih banyak jenis jasa yang lain. Seperti jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa transportasi, jasa keuangan, dan lainnya. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat lebih dekat apa itu perusahaan jasa.

1. Pengertian Perusahaan Jasa

       Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan jasa (service) dan menawarkan kepada pihak konsumen sebagai pengguna jasa yang memiliki tingkat kepuasan yang beragam, untuk memperoleh keuntungan.

2. Ciri-ciri Perusahaan Jasa

    Berikut merupakan ciri-ciri perusahaan jasa yang dapat membantu kita membedakannya dengan perusahaan jenis yang lain sebagai berikut :

a. Produk dalam bentuk service (melayani), di mana tindakan tersebut bukan berupa barang yang berwujud, melainkan dalam bentuk pelayanan yang tidak berwujud namun di rasakan melalui indra manusia.

b. Produk jasa tidak dapat disimpan untuk di gunakan pada masa atau waktu berikutnya atau waktu yang akan datang.

c. Produk jasa di hasilkan bersamaan dengan waktu jasa tersebut di konsumsi.

d. Tingkat kepuasan pelanggan satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Karena jasa yang di berikan sangat tergantung kepada kondisi atau suasana hati dari pemberi pelayanan.

e. Kualitas jasa yang di hasilkan sulit untuk di ukur, karena jasa yang di hasilkan tingkat kualitasnya tergantung sepenuhnya pada kondisi perlengkapan, peralatan, ruangan, suhu ruangan, suasana hati pekerja, jaringan listrik, iklim dan yang lain.

3. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

    Akuntansi perusahaan jasa biasanya memiliki siklus sebagai berikut :

a. Siklus pencatatan, di antaranya mulai dari pencatatan bukti-bukti  transaksi internal dan eksternal, menganalisis mendebit dan mengkredit setiap transaksi kemudian di catat pada jurnal umum, setelah itu dari jurnal umum di posting setiap akun ke buku besarnya masing-masing, misalnya akun kas (cash) dari jurnal di pindah bukukan ke buku besar (ledger).

b. Siklus Pengikhtisaran, siklus ini adalah tindakan untuk meringkas dari sistem pencatatan ke dalam neraca saldo (trial balance), jurnal penyesuaian (adjusment journal) dan kertas kerja (work sheet). 

c. Siklus Pelaporan,  pada siklus ini, beberapa laporan yang dibuat adalah laporan laba-rugi (income statement), laporan neraca (balance sheet), laporan perubahan modal (statement of changes in capital),laporan arus kas (cash flow).

B. TRANSAKSI KEUANGAN PERUSAHAAN JASA

Mari kita lebih memahami apa itu transaksi (transaction) suatu tindakan perjanjian antara pihak konsumen dan produsen pada saat jual beli barang dan jasa.

Transaksi di kelompokan atas 2 bagian yaitu :

1. Transaksi Internal 

Transaksi ini hanya terjadi di dalam perusahaan antara satu departemen dengan departemen yang lain, sehingga menimbulkan pergeseran nilai dalam perusahaan atas aset yang dimiliki perusahaan antara departemen, dan tidak ada hubungan dengan pihak luar perusahaan. Contoh di antaranya : penyusutan aktiva tetap, pemakaian perlengkapan.

2. Transaksi Eksternal 

Transaksi yang terkait dengan pihak luar perusahaan baik transaksi tunai maupun transaksi kredit. Contoh di antaranya : pembelian barang dan jasa dari pihak pemasok, pembayaran tunai kepada kreditur, dan pembayaran gaji kepada pekerja, dan berbagai jenis transaksi lainnya.

C. BUKTI TRANSAKSI

Pasti pada bertanya apa yang dimaksudkan dengan bukti transaksi, bukti transaksi adalah suatu tanda atau kesaksian tentang suatu peristiwa perjanjian antara dua pihak, baik di dalam perusahaan maupun perusahaan dengan pihak luar perusahaan.

Berikut ini adalah contoh bukti transaksi yang biasa di gunakan dalam dunia bisnis di antaranya :

1.  faktur penjualan (invoice

adalah bukti yang di keluarkan oleh penjual kepada pembeli menyatakan bahwa telah di jual sejumlah barang dengan harga tertentu kepada pembeli secara kredit (belum menerima pembayaran). Berikut ini adalah contohnya.



2. Nota Debit

adalah nota yang di keluarkan oleh pembeli kepada penjual menyatakan bahwa kami telah mendebitkan (mengurangi pembayaran) akun saudara karena di dapati ada barang yang mengalami kerusakan. Contoh buktinya adalah sebagai berikut.


3. Nota Kredit

adalah nota yang di keluarkan oleh penjual kepada pembeli menyatakan bahwa kami telah mengkreditkan (mengurangi tagihan) akun saudara karena di dapati ada barang yang mengalami kerusakan. Contoh buktinya adalah sebagai berikut.


4. Bukti Pengeluaran Kas

adalah bukti yang khusus digunakan untuk mencatat setiap transaksi pengeluaran dana tunai perusahaan. Di sarankan  pengeluaran di lakukan dengan cek pada jumlah satu juta ke atas, dibawa satu juta menggunakan dana kas kecil (petty cash fuand). Contoh sebagai berikut.


5. Kuitansi 

    Bukti transaksi tunai, bukti ini dikeluarkan oleh pihak yang mengeluarkan pembayaran tunai atau membayar kepada pihak yang penerima pembayaran tunai. Dimanah pihak yang menerima sejumlah uang akan menandatangani bukti tersebut menyatakan bahwa telah diterima sejumlah uang untuk kegiatan tertentu, misalnya menjual sesuatu barang atau jasa.


6. Nota Kontan

    Nota kontan adalah bukti transaksi tunai yang di keluarkan oleh penjual kepada pembeli, yang berisi jumlah barang per-harga satuan dan total harga per jenis barang yang dapat dilihat secara lengkap, dan di tanda tangani oleh penjual dan pembeli. Contoh sebagai berikut :


7. Memo 

    Memo di gunakan sebagai bukti intern dalam perusahaan untuk menyampaikan transaksi intern antar bagian departemen yang menyatakan perubahan nilai aset dalam perusahaan. Contoh sebagai berikut :


8. Rekening Koran

    Rekening koran adalah bukti yang di keluarkan oleh bank kepada nasabah tentang ringcian transaksi masuk keluar uang pada rekening nasabah. Di mana nasabah bersedia membayar biaya cetaknya. Contoh rekening koran sebagai berikut :



D. PROSEDUR MENDEBIT DAN MENGKREDIT

     Sebelumnya kita suda belajar bagaimana mencatat persamaan dasar akuntansi, di mana dalam pencatatan tersebut kita harus memperhatikan sisi aktiva di sebelah kiri dan sisi pasiva di sebelah kanan. Akun riil akan di catat di kolom bagian atas sebagai kelompok akun aktiva dan pasiva, sedangkan akun nominal yaitu pendapatan dan beban, di catat pada kolom keterangan yang langsung menambah dan mengurangi besarnya modal (hak pemilik perusahaan). 


        Bila suatu perusahaan yang semakin besar dan kompleks pencatatannya persamaan dasar akuntansi tidak dapat di rekomendasikan untuk di gunakan dalam pencatatan tersebut, karena sifatnya sederhana. Untuk mengatasi masalah tersebut maka sistem pencatatan dapat di rekomendasikan untuk menggunakan perkiraan atau di kenal dengan akun (account). Bentuk sederhana dari akun atau perkiraan adalah bentuk T (T account). Modelnya seperti huruf T besar, berikut adalah bentuknya..

                                           Sisi Kiri                Sisi Kanan (Right Side)

Sumber : https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/accounting/t-accounts/

T Accounts for the Balance Sheet 

Sumber : https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/accounting/t-accounts/
 

T Accounts for the Income Statement

Sumber : https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/accounting/t-accounts/

Sumber : https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/accounting/t-accounts/

Disimpulkan prosedur mendebit, mengkredit dan saldo normal sebagai berikut....

Misalnya, Ny Tineke memulai usaha salon dengan menginvestasikan uang tunai sebesar $ 2.000. 

Maka akan berpengaruh terhadap harta lancar (curren assets) yaitu akun kas (cash account) bertambah (+) sebesar $ 2.000. di catat pada sisi kiri (left sitd) atau sisi debit, dan akun yang dicatat di sisi kanan (Right
sitd)
 atau sisi kredit adalah Modal (Capital) bertambah (+) sebesar $ 2.000. di catat pada T account sebagai berikut....


E. CARA MEMBERIKAN KODE AKUN

     Kode akun adalah angka atau huruf yang di gunakan untuk memudahkan pencarian dan penggolongan jenis akun mulai dari jenis akun harta, utang, modal, pendapatan dan beban. 

Sebagai contoh cara memberikan nomor akun sebagai berikut.

1. Harta (Assets)

Harta Lancar (Curren Assets)

1     Harta (Assets)

0     Harta lancar (Curren Assets)

1     Kas (Cash)

Jadi kode nomor 

101    Kas (Cash),

102    Piutang usaha (Account Receivable)

103    Piutang bunga (Interest receivable) 

104    Piutang wesel (Notes receivable) 

105    Perlengkapan (Supplies) 

106    Persediaan barang dagang (Merchandise inventory) 

107    Asuransi dibayar dimuka (Prepaid insurance)

108    Sewa dibayar dimuka (prepaid rent)

109   Surat-surat berharga (Maketable securities)
1010 Perabot & Inventaris (Furnitur and fixture)


Harta Tetap (Fixed Assets)

1 Harta (Assets)

1  Harta tetap (Fixed Assets)

1 Peralatan (Equipment)

111    Equipment (Peralatan)
112    Accumulated depreciation of equipment (Akumulasi penyusutan peralatan)
113   Store equipment ( Peralatan toko)
114   Accumulated depreciation of store equipment (Akumulasi penyusutan peralatan toko)
115   Office equipment ( Peralatan kantor)
116   Accumulated depreciation of Office equipment (Akumulasi penyusutan peralatan kantor)
117   Building (Gedung)
118   Accumulated depreciation of building (Akumulasi penyusutan gedung)
119   Land (Tanah)
1110 Machine (Mesin)
1111  Accumulated depreciation of machine (Akumulasi penyusutan mesin)
1112 Motor vehicle (kendaraan) (
1113 Accumulated depreciation of  motor vehicle ( Akumulasi penyusutan kendaraan)

Harta Tidak Berwujud (intangible fixed assets)

1     Harta (Assets) 
2     Harta Tidak Berwujud (intangible fixed assets)
1     Goodwiil (nama baik)

121 Goodwiil (nama baik)
122 Patent (Hak Paten)
123 Copyright (Hak Cipta)
124 Trademark (Merek Dagang)
125 Lease Rights (Hak Sewa)
126 Franchise (Waralaba)

2. Utang (Liabilities)

0  Utang Jangka Pendek (Current Liabilities)

2  Utang (Liabilities)
0  Utang Jangka Pendek (Current Liabilities)
1 Utang usaha (Current Payable)

201  Account payable (Utang)
202 Income tax payable (Utang pajak penghasilan) 
203 Dividend payable ( Utang dividen)
204 Interest payable (Utang bunga)
205 Notes payable (Utang wesel)
206 Salaries payable (Utang gaji)
207 Tax Payable (Utang pajak)
208 Unearned Rent (Sewa diterima dimuka)
209 Unearned Revenue (Pendapatan diterima dimuka)

1  Utang Jangka Panjang  (Long Trem Liabilities)

211  Bond Payable (utang obligasi)
212 Mortgage payable (utang hipotik)

3. Modal  (Equity)

301 Paid up capital (setoran modal)
302 Capital stock (modal saham)
303 Devident
304 Prive
305 Income summary (Iktisar laba/rugi)
306 Common stock (saham)
307 Preferred Stock (saham prefern=istimewa)
308 Retained Earning (laba ditahan)

4. Pendapatan (Revenue)  

401 Salon Service revenue (Pendapatan jasa salon)
402 Workshop service revenue (Pendapatan jasa bengkel)
403 Sales (Penjualan)
404 Sales return and allowances (Retur dan potongan penjualan)
405 Sales discount (Potongan penjualan)
406 Commosion income (Pendapatan dari komisi)
407 Consignment income (pendapatan dari konsinyasi)
408 Fare income (Pendapatan dari angkutan)
409 Honorary income (Pendapatan honor)
4010 Income form joint venture (Pendapatan dari usaha patungan)
4011 Interest Income (Pendapatan bunga)
4012 Other Income (Pendapatan lainnya)
4013 Recovery income (Pendapatan diterima kembali)
4014 Rent Income (Pendapatan sewa)



5 Expenses (Beban)

0   Operating Expenses

501 Advertising expense (Baban Iklan)
502 Telephone & Electreicity expense (Beban telepon dan listrik)
503 Store supplies expense (Beban perlengkapan toko)
504 Bad debt expense (Beban kerugian piutang)
505 Insurance expense (Beban asuransi)
506 Wages & Salaries expense  (Beban gaji dan upah)
507 Other operating expense (Beban operasi lainya)
508 Office salaries expense (Beban gaji kantor)
509 Store salaries expense (Beban gaji toko)
5010 Salesmen salaries expense (Beban gaji penjualan)
5011 Supplies expense (Beban perlengkapan)
5012 Office supplies expense (Beban perlengkapan kantor)
5013 Administrative expense (Beban administrasi)
5014 Miscelanious  expense (Beban rupa-rupa)
5015 Utilities expense (Beban keperluan)
5016 Depreciation expense of building (Beban penyusutan gedung)
5017 Depreciation expense of equipment (Beban penyusutan peralatan)
5018 Depreciation expense of furniture & fixture (Beban penyusutan perabot & inventaris)
5019 Depreciation expense of machine (Beban penyusutan mesin)
5020 Depreciation expense of Motor vehicle (Beban penyusutan kendaraan)
5021 Depreciation expense of office equipment (Beban penyusutan peralatan kantor)
5022 Depreciation expense of store equipment (Beban penyusutan peralatan toko)
5023 Purchase freight expense (Beban angkut pembelian)
5024 Sales freight expense (Beban angkutan penjualan)

1 Other Expenses 

511 Interest expense
512 Bank Service Charge (Beban administari bank)
513 Income tax expense (Beban pajak penghasilan)

F. GENERAL JOURNAL (JURNAL UMUM)

1. Pengertian 
     Jurnal umum adalah suatu buku yang berbentuk kolom tanggal, kolom keterangan, kolom referensi, kolom debit, dan kolom kredit yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi pada  akun yang sesuai secara kronologis.  

2. Fungsi Jurnal 

    a. Mencatat
        Pada fungsi mencatat jurnal mengambil peran untuk mendokumenkan setiap transaksi yang terjadi setiap hari pada suatu perusahaan, baik transaksi dalam nilai nominal kecil sampai nilai nominal besar.

    b. Historis
       Setiap transaksi yang muncul dalam perusahaan baik transaksi intern maupun ekstern di catat secara kronologis atau berurutan sesuai waktu dan hari kejadian dari transaksi tersebut, tidak di perkenankan tanggal transaksi di catat secara acak atau tidak beraturan, melainkan di catat dari tanggal 1 sampai tanggal 31 secara berurutan pada setiap bulannya.

    c. Analisis
         Setiap transaksi yang muncul dan telah di dokumenkan pada bukti transaksi terlebih dahulu seorang akuntan internal wajib menganalisis transaksi tersebut sebelum mencatatnya ke dalam jurnal umum, sehingga menghindari kesalahan mendebit dan mengkredit dengan nama akun yang sesuai.

    d. Instruktif
        Fungsi instruktif merupakan suatu fungsi yang melekat pada jurnal umum, dimanah setiap selesai tindakan mencatat, maka langkah selanjutnya adalah memposting akun-akun tersebut ke dalam buku besarnya masing-masing.

    e. Informatif
        Jurnal umum merupakan sumber informasi ke -2 setelah bukti transaksi yang sangat akurat untuk membuktikan secara kronologis setiap peristiwa keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Jadi pencatatan pada jurnal umum sebagai buku harian perusahaan jangan sampai di abaikan atau lupa mencatat dampaknya sangat fatal bagi kelangsungan suatu perusahaan.

  3. Bentuk Jurnal Umum
        Bila kita menyimak kembali pengertian jurnal umum di atas maka bentuknya, sebagai berikut ......
            

Misalnya, Ny Tineke memulai usaha salon dengan menginvestasikan uang tunai sebesar $ 2.000. 

GENERAL JUORNAL (GJ)

SALON TINTOM

PERIOD, SEPTEMBER 2021

4. Transaksi Perusahaan Jasa

    Pencatatan pada jurnal umum (general journal) pertama-tama mempelajari dan membaca dengan teliti setiap transaksi untuk memastikan akun apa yang akan dicatat kemudian gunakan prosedur mendebit dan mengkredit. Untuk lebih meningkatkan ketrampilan mencatat transaksi pada jurnal umum ikuti penjelasan berikut ini .....

Untuk memulai usaha "Salon Tintom" Ny. Tineke pada tanggal 1 September 2021 menginvestasikan uang tunai sebesar $ 1.000, peralatan salon seharga $ 500, dan perlengkapan salon seharga $ 300. Analisisnya adalah sebagai berikut, uang tunai akun yang dicatat adalah Kas (Cash) di kelompokan sebagai akun harta lancar bertambah, sesuai prosedur bila harta bertambah di catat di sisi debit, yang kedua adalah perlengkapan salon, namanya telah menunjukkan nama akunnya yaitu perlengkapan salon (Salon Supplies ) juga adalah akun harta lancar, sesuai prosedur bila harta bertambah di catat di sisi debit, akun yang ke tiga adalah akun peralatan salon (Salon Equipment) adalah akun harta tetap, sesuai prosedur harta bertambah di catat di sisi debit. Akun ke empat adalah akun modal Ny. Tineke (Capital Mrs Tineke), sesuai prosedur modal bertambah dicatat di sisi kredit. pencatat pada jurnal umum sebagai berikut.....

     Pada tanggal 2 September 2021 Salon Tintom membayar sewa tempat usaha di catat sebagai harta sebesar $.500 untuk masa satu tahun secara tunai. Analisisnya, akun yang muncul pada transaksi ini adalah yang pertama akun Sewa dibayar di muka (Prepaid Rent) bertambah artinya harta lancar bertambah di catat di sisi debit dan akun yang ke dua adalah akun kas (Cash) berkurang, harta lancar menjadi berkurang sebagai akibat membayar sewa tempat usaha, sesuai prosedur di catat di sisi kredit, pencatatan pada jurnal umum adalah sebagai berikut .....

Pada tanggal 3 September 2021 Salon Tintom membeli tambahan perlengkapan seharga $. 400, di bayar tunai $. 200 sisanya dibayar akhir bulan. Analisis transaksi tersebut adalah akun perlengkapan salon (Salon Supplies) bertambah artinya harta lancar bertambah dicatat di sisi debit, akun ke dua yang dicatat adalah akun kas (Cash) menjadi berkurang karena telah melunasi sebahagian perlengkapan salon sebesar $. 200, harta berkurang dicatat di sisi kredit, kemudian akun yang ke tiga yang berpengaruh adalah akun utang usaha (Account Payable), menjadi bertambah, utang bertambah di catat di sisi kredit. Pencatatan pada jurnal umum adalah sebagai berikut.....

     Pada tanggal 4 September 2021 Salon Tintom mengangsur perlengkapan salon yang dibeli pada tanggal 3 September 2021 sebesar $. 100, analisisnya adalah sebagai berikut, akun yang akan di lunasi atau di angsur adalah akun utang usaha (Account payable) menjadi berkurang akibat di lunasi, artinya utang berkurang di catat di sisi debit, akun kedua yang terpengaruh adalah akun kas (cash) menjadi berkurang artinya harta berkurang, artinya dicatat di sisi kredit. Pencatatan pada jurnal umum adalah sebagai berikut.....


Pada tanggal 5 September 2021 Salon Tintom menerima jasa salon sebesar $. 250, baru diterima tunai sebesar $. 50 sisanya bulan depan. Analisisnya adalah akun pertama yang berpengaruh yaitu akun kas (Cash) menjadi bertambah, artinya harta lancar bertambah sehingga dicatat di sisi debit, akun ke -2 yang terpengaruh adalah akun piutang usaha ( Account Receivable) menjadi bertambah sebagai akibat belum diterima pembayaran, karena piutang usaha adalah akun harta maka harta menjadi bertambah di catat di sisi debit. Akun ke-3 yang terpengaruh adalah akun pendapatan jasa salon ( Salon service revenue) , menjadi bertambah artinya pendapatan bertambah di catat di sisi kredit. Pencatat pada jurnal umum adalah sebagai berikut.....

Pada tanggal 6 September 2021 Salon Tintom menerima pelunasan transaksi tanggal 5 sebesar $. 50. Analisis transaksi tersebut adalah sebagai berikut, akun pertama yang terpengaruh adalah akun piutang usaha (account receivable) sebagai akun harta lancar menjadi berkurang saat di angsur sebesar $. 50, dicatat di sisi kredit. Dan akun ke-2 adalah akun kas (cash) sebagai akun harta lancar menjadi bertambah dicatat di sisi debit sebesar $. 50. Pencatat pada jurnal umum yaitu sebagai berikut.....

Pada tanggal 7 September 2021 Salon Tintom membayar gaji karyawan sebesar $ 30 secara tunai. Analisis transaksi tersebut adalah akun beban gaji (Salaries Expenses) bertambah di catat di sisi debit, dan akun ke-2 kas (cash) berkurang harta berkurang di catat di sisi kredit. Pencatat pada jurnal umum adalah ....

Pada tanggal 8 September 2021 Ny. Tineke mengambil uang dari Salon Tintom untuk keperluan pribadi sebesar $ 20. Analisis transaksi tersebut adalah akun prive Ny.Tineke (private Mrs. Tineke) bertambah artinya modal berkurang dicatat di sisi debit, karena pada saat akun prive bertambah mengurangi cadangan modal di perusahaan. Akun ke-2 yang berpengaruh adalah akun kas (cash) menjadi berkurang sebagai akibat dari pengambilan uang oleh Ny. Tineke dari Salon Tintom. Harta menjadi berkurang maka di catat di sisi kredit. Pencatat pada jurnal umum sebagai berikut.....


Dari transaksi di atas dapat di satukan jurnal umum Salon Tintom  sebagai berikut....

Demikian penjelasan bagaimana mencatat jurnal umum. selanjutnya sesuai fungsi instruktif maka setiap akuntan siap memposting jurnal umum setiap hari ke buku besar (ledger). Selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana prosedur pemindah bukuan  (posting)  dari jurnal umum ke buku besar utama (ledger).

G. LEDGER (BUKU BESAR)

     1. Pengertian 
        Pasti  ada yang bertanya apa yang dimaksudkan dengan buku besar (ledger), buku besar adalah buku yang dibuat untuk menampung akun-akun yang muncul pada jurnal umum yang  dipindahkan (posting) sesuai jenis akun masing-masing, baik akun harta, utang, modal, pendapatan dan beban. 
            Jadi setelah jurnal umum di catat maka setiap akun yang muncul pada jurnal umum di pindahkan (posting) ke buku besar dari setiap akun tersebut baik akun yang di catat di sisi debit maupun akun yang di catat di sisi kredit.

    2. Bentuk 
        Bentuk buku besar adalah sebagai berikut :
      Berdasarkan data yang ada pada jurnal umum (General Journal) Salon Tintom di atas perhatikan cara memposting akun kas (Cash) dari jurnal umum (General Journal) ke dalam buku besar (Ledger), untuk tanggal 1 - 3 bulan September  sesuai bentuknya dari buku besar. 

        a. Bentuk T account 



        b. Bentuk 2 kolom
  

       c. Bentuk 3 kolom

       

        d. Bentuk 4 kolom 
         
        

        Di atas merupakan contoh bagaimana memposting dengan benar pada bentuk-bentuk buku besar, berikut adalah kelanjutan dari memposting buku besar lainnya yang datanya di ambil dari general journal "Salon Tintom", posting dimulai dari akun harta lancar, akun harta tetap diurutkan sesuai tingkat likwiditasnya (cepat di uangkan), akun utang di urutkan sesuai waktu jatuh tempohnya, akun modal di urutkan sesuai masa kekekalannya artinya investor baru memiliki nama di urutan pertama dalam kepemilikan modal sedangkan investor lama atau founder berada pada posisi daftar nama yang paling terakhir, namun perusahaan yang di catat saat ini yaitu Salon Tintom merupakan perusahaan berbentuk perseorangan di mana hanya satu orang yang menginvestasikan modal,  sedangkan untuk akun pendapatan dan akun beban diurutkan sesuai waktu kejadian transaksi pada waktu pertama kali terjadi, berikut merupakan buku besar lainnya.  

       Demikian proses pemostingan dari jurnal umum ke buku besar, mengakhiri pembasahan tentang tahap pencatatan akuntansi perusahaan jasa. Selanjutnya kita akan masuk ke tahap pengikhtisaran akuntansi perusahaan jasa, bisa di lihat pada blog ini.